Seperti apa jadinya kinerja organisasi tanpa Objective and Key Results, Key Performance Indicator, dan Balance Scorecard?
Seperti kita ketahui, tiga hal tersebut merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, target, dan elemen lainnya dalam sebuah organisasi.
Tentu saja, pengukuran tersebut perlu dilakukan untuk membantu kita memenuhi tujuan atau target perusahaan.
Yuk, kita ulas fungsi OKR, KPI, dan BSC, cara kerja, serta contoh implementasinya.
Fungsi OKR, KPI, dan BSC
Sebenarnya apa saja fungsi OKR, KPI, dan BSC? Mengapa kedudukannya bisa begitu penting?
Fungsi OKR
Dilansir dari laman Glints, OKR adalah salah satu media pengukur keberhasilan perusahaan yang memiliki sejumlah fungsi penting. Peranan yang paling mendasar adalah membantu kinerja tim agar sejalan dengan tujuan perusahaan.
Selain itu, OKR juga berfungsi untuk membuat proses perencanaan berjalan lebih fleksibel. Hal ini lantaran alur tujuan yang relatif pendek sehingga membuka ruang untuk karyawan melakukan berbagai penyesuaian. Pada akhirnya, karyawan akan termotivasi untuk lebih terlibat sehingga produktivitas pun meningkat.
Fungsi KPI
Lantas, apa saja fungsi dari KPI? Dirangkum dari laman detikedu, KPI tidak hanya berperan dalam mengukur pencapaian bisnis. KPI juga digunakan untuk menghasilkan data evaluasi karyawan dan bisnis secara jelas dan transparan.
Selain itu, sesuai dengan namanya, Key Performance Indicator dipakai untuk mengetahui seberapa besar peningkatan performa karyawan sekaligus seberapa efektif bisnis berjalan untuk mencapai target. Hasil pengukuran tersebut bisa menjadi motivasi seseorang untuk meningkatkan kualitas kerjanya sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Fungsi BSC
Sementara itu, BSC turut melibatkan hal-hal yang sering luput dari perhatian dalam mengukur keberhasilan bisnis. Contohnya adalah tingkat kepuasan pelanggan dan budaya kerja perusahaan.
Sama halnya seperti OKR dan KPI, BSC juga memiliki sejumlah fungsi yang esensial. BSC memperjelas alur strategi bisnis perusahaan hingga membantu kerja karyawan berjalan harmonis dengan tujuan perusahaan. Selain itu, BSC juga mendukung manajemen informasi berkualitas serta meningkatkan mutu pelaporan performa bisnis.
Cara Membuat OKR, KPI, dan BSC
Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk membuat tiga instrumen ini? Berikut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Cara Membuat OKR
Ada tiga langkah dalam pembuatan OKR, yakni:
- Menetapkan tujuan.
- Merinci key results atau langkah apa saja yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
- Melakukan hal-hal yang dapat mewujudkan tujuan perusahaan.
Cara Membuat KPI
Sementara itu, penyusunan KPI sebaiknya mengikuti tahapan berikut:
- Memiliki tujuan bisnis yang jelas.
- Merinci tujuan bisnis, termasuk tenggat waktu dan cara apa yang akan digunakan untuk mencapainya.
- Mengumpulkan data untuk indikator penilaian.
- Membuat rumus KPI yang sesuai.
- Menyajikan KPI dari data ke bentuk visual yang mudah dipahami. karyawan agar tujuan perusahaan bisa tercapai.
Cara Membuat BSC
BSC bisa dibuat dengan panduan template dan meliputi beberapa aspek seperti faktor internal, finansial, serta pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya adalah:
- Menentukan visi.
- Memperluas perspektif.
- Tentukan tujuan dan ukuran untuk meraih hasil yang diinginkan.
- Mengkomunikasikan BSC pada pihak-pihak terkait.
Contoh Penerapan OKR, KPI, dan BSC
Contoh OKR dalam divisi sales sebuah perusahaan misalnya:
- Objective:
Meningkatkan penjualan sebesar 3 miliar
- Key results: .
Memperluas cakupan wilayah, mendapatkan penjualan sebesar Rp 250 juta per bulan, meningkatkan jumlah kontak telepon sebanyak 2500 untuk setiap agen sales, melakukan demo produk sebanyak 10 kali dalam satu pekan.
Sementara itu, contoh penerapan KPI untuk divisi human capital adalah sebagai berikut.
| No | Key Performance Indicator | Unit Pengukuran | Target | 
| 1. | Jumlah rekrutmen karyawan baru | % | 100 | 
| 2. | Penyelenggaraan pelatihan untuk karyawan baru | angka | 30 jam | 
| 3. | Pembaruan data | % | 100 | 
| 4. | Administrasi karyawan | % | 100 | 
| 5. | Tingkat turnover | % | Maksimal 3 | 
Bagaimana dengan penerapan BSC? Berikut adalah contohnya.
| Perspektif | Objektif | Tujuan | Indikator | Inisiatif | 
| Keuangan | Meningkatkan laba | Meningkatkan pendapatan perusahaan | Laporan keuangan | Menjalin kemitraan dengan perkreditan | 
| Pelanggan | Membuka layanan di marketplace | Meningkatkan jumlah pelanggan dan penjualan | Jumlah transaksi online | Mempelajari traffic sosial media | 
| Bisnis Internal | Mempercepat proses pemesanan | Mempercepat proses transaksi | Peningkatan jumlah transaksi | Penggunaan alat-alat modern | 
| Pembelajaran dan Pertumbuhan | Meningkatkan mutu karyawan | Meningkatkan pelayanan | Kepuasan pelanggan. Mutu produk meningkat | Rutin mengadakan pelatihan | 
 
				







