9 Jenis Goal Setting Techniques untuk Meraih Impian

9 Jenis Goal Setting Techniques untuk Meraih Impian

Apa itu Goal Setting Techniques?

Goal Setting Techniques merupakan teknik penetapan tujuan atau kerangka untuk mencapai impian. Teknik ini semacam peta jalan yang dapat menuntun Anda meraih keinginan atau kesuksesan yang Anda impikan.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang serba cepat saat ini, goal setting techniques sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan kehidupan yang bermakna. Ada beberapa jenis goal setting techniques yang bisa Anda coba:

1. HARD Goals

HARD merupakan akronim dari Heartfelt, Animated, Required, dan Difficult. Heartfelt atau sepenuh hati artinya jika Anda ingin mempelajari suatu keterampilan baru, bayangkan betapa bangganya memiliki kemampuan baru tersebut. Kemudian hubungan rasa bangga tersebut dengan tujuan yang ingin Anda capai dan gunakan emosi sebagai motivasi untuk belajar.

Animated artinya visualisasikan tujuan atau impian Anda agar Anda lebih termotivasi untuk meraihnya. Required yaitu lakukan hal-hal yang dapat memudahkanmu meraih impian. Difficult atau sulit artinya tetapkan tujuan yang menantang atau sulit untuk diraih sehingga ketika Anda meraihnya, Anda akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

2. WOOP Goals

WOOP goals merupakan goal setting techniques yang menekankan pada Wish, Outcome, Obstacle, dan Plan. Wish atau harapan artinya pastikan harapan atau keinginan Anda  menarik bagi Anda. Bayangkan tujuan Anda dan rasakan perasaan positif yang Anda dapatkan.

Outcome yaitu bayangkan hasil terbaik yang Anda dapatkan jika impian Anda tercapai. Bayangkan rasa luar biasa yang Anda rasakan jika Anda dapat meraihnya, visualisasikan sedetil mungkin. Obstacle yaitu pertimbangkan hambatan yang mungkin menghalangi langkah Anda dalam meraih kesuksesan. Plan yaitu susun rencana untuk mengatasi hambatan yang muncul.

3. SMART Goals

Goal setting techniques yang terdiri dari:

Spesific: Buat tujuan yang jelas dan spesifik

Measurable: Buat target yang dapat diukur dari tujuan yang Anda tetapkan.

Achievable: Buat tujuan yang kemungkinan besar dapat dicapai dengan kondisi Anda saat ini.

Realistic: Pastikan tujuan yang Anda tetapkan realistis atau masuk akal untuk dicapai

Time Bound: Buat rencana berbatas waktu untuk mencapai tujuan yang ingin Anda capai.

4. OKR Goals

OKR merupakan goal setting techniques yang menekankan pada Objective (Tujuan) dan Key Result (hasil utama). Tujuan yang ditetapkan biasanya memberikan pengaruh pada perusahaan. Sasaran OKR juga sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang besar. Lakukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut dan lakukan evaluasi.

5. Micro Goals

Micro goals merupakan teknik meraih tujuan yang menekankan pada pencapaian tujuan kecil untuk mencapai tujuan besar. Anda dapat menetapkan beberapa sasaran kecil untuk mencapai tujuan besar secara keseluruhan.

6. Backward Goals

Backward goals merupakan teknik mencapai tujuan dengan cara berjalan mundur. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai kemudian baru tentukan langkah-langkah untuk mencapainya.

7. Values-based Goals

Values-based goals merupakan cara mencapai tujuan berbasis nilai. Sasaran mungkin lebih mudah dicapai jika selaras dengan nilai-nilai yang penting bagi Anda.

8. One-Word Goals

Goal setting techniques ini menekankan pada kesederhanaan. Tentukan satu kata sederhana yang menggambarkan tujuan Anda dan gunakan itu sebagai motivasi. Hal ini memudahkan Anda untuk mengingat tujuan dengan jelas dan melakukan langkah-langkah untuk mencapainya.

9. Visual Goals

Bayangkan impian atau tujuan Anda, lalu carilah gambar yang dapat merepresentasikan tujuan Anda tersebut. Tempatkan gambar tersebut di lokasi yang sering Anda lihat misal di dasbor mobil, kaca berhias, desktop laptop, atau latar belakang ponsel Anda. Setiap kali Anda melihatnya, ingatkan diri Anda mengapa Anda harus mencapai tujuan tersebut.

Demikian beberapa goal setting techniques yang populer digunakan secara umum. Semoga bermanfaat.

Cara Kerja OKR, KPI, dan BSC dan Contoh Penerapannya

Cara Kerja OKR, KPI, dan BSC dan Contoh Penerapannya

Seperti apa jadinya kinerja organisasi tanpa Objective and Key Results, Key Performance Indicator, dan Balance Scorecard?

Seperti kita ketahui, tiga hal tersebut merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, target, dan elemen lainnya dalam sebuah organisasi.

Tentu saja, pengukuran tersebut perlu dilakukan untuk membantu kita memenuhi tujuan atau target perusahaan.

Yuk, kita ulas fungsi OKR, KPI, dan BSC, cara kerja, serta contoh implementasinya.

Fungsi OKR, KPI, dan BSC

Sebenarnya apa saja fungsi OKR, KPI, dan BSC? Mengapa kedudukannya bisa begitu penting?

Fungsi OKR

Dilansir dari laman Glints, OKR adalah salah satu media pengukur keberhasilan perusahaan yang memiliki sejumlah fungsi penting. Peranan yang paling mendasar adalah membantu kinerja tim agar sejalan dengan tujuan perusahaan.

Selain itu, OKR juga berfungsi untuk membuat proses perencanaan berjalan lebih fleksibel. Hal ini lantaran alur tujuan yang relatif pendek sehingga membuka ruang untuk karyawan melakukan berbagai penyesuaian. Pada akhirnya, karyawan akan termotivasi untuk lebih terlibat sehingga produktivitas pun meningkat.

Fungsi KPI 

Lantas, apa saja fungsi dari KPI? Dirangkum dari laman detikedu, KPI tidak hanya berperan dalam mengukur pencapaian bisnis. KPI juga digunakan untuk menghasilkan data evaluasi karyawan dan bisnis secara jelas dan transparan.

Selain itu, sesuai dengan namanya, Key Performance Indicator dipakai untuk mengetahui seberapa besar peningkatan performa karyawan sekaligus seberapa efektif bisnis berjalan untuk mencapai target. Hasil pengukuran tersebut bisa menjadi motivasi seseorang untuk meningkatkan kualitas kerjanya sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Fungsi BSC 

Sementara itu, BSC turut melibatkan hal-hal yang sering luput dari perhatian dalam mengukur keberhasilan bisnis. Contohnya adalah tingkat kepuasan pelanggan dan budaya kerja perusahaan.

Sama halnya seperti OKR dan KPI, BSC juga memiliki sejumlah fungsi yang esensial. BSC memperjelas alur strategi bisnis perusahaan hingga membantu kerja karyawan berjalan harmonis dengan tujuan perusahaan. Selain itu, BSC juga mendukung manajemen informasi berkualitas serta meningkatkan mutu pelaporan performa bisnis.

Cara Membuat OKR, KPI, dan BSC 

Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk membuat tiga instrumen ini? Berikut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Cara Membuat OKR 

Ada tiga langkah dalam pembuatan OKR, yakni:

  • Menetapkan tujuan.
  • Merinci key results atau langkah apa saja yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Melakukan hal-hal yang dapat mewujudkan tujuan perusahaan.

Cara Membuat KPI

Sementara itu, penyusunan KPI sebaiknya mengikuti tahapan berikut:

  • Memiliki tujuan bisnis yang jelas.
  • Merinci tujuan bisnis, termasuk tenggat waktu dan cara apa yang akan digunakan untuk mencapainya.
  • Mengumpulkan data untuk indikator penilaian.
  • Membuat rumus KPI yang sesuai.
  • Menyajikan KPI dari data ke bentuk visual yang mudah dipahami. karyawan agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

Cara Membuat BSC

BSC bisa dibuat dengan panduan template dan meliputi beberapa aspek seperti faktor internal, finansial, serta pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya adalah:

  • Menentukan visi.
  • Memperluas perspektif.
  • Tentukan tujuan dan ukuran untuk meraih hasil yang diinginkan.
  • Mengkomunikasikan BSC pada pihak-pihak terkait.

Contoh Penerapan OKR, KPI, dan BSC

Contoh OKR dalam divisi sales sebuah perusahaan misalnya:

  • Objective: 

Meningkatkan penjualan sebesar 3 miliar

  • Key results: .

Memperluas cakupan wilayah, mendapatkan penjualan sebesar Rp 250 juta per bulan, meningkatkan jumlah kontak telepon sebanyak 2500 untuk setiap agen sales, melakukan demo produk sebanyak 10 kali dalam satu pekan.

 

Sementara itu, contoh penerapan KPI untuk divisi human capital adalah sebagai berikut.

No Key Performance Indicator Unit Pengukuran  Target
1. Jumlah rekrutmen karyawan baru % 100
2. Penyelenggaraan pelatihan untuk karyawan baru angka 30 jam
3. Pembaruan data % 100
4. Administrasi karyawan % 100
5. Tingkat turnover % Maksimal 3

 

Bagaimana dengan penerapan BSC? Berikut adalah contohnya.

Perspektif Objektif Tujuan Indikator Inisiatif
Keuangan Meningkatkan laba Meningkatkan pendapatan perusahaan Laporan keuangan Menjalin kemitraan dengan perkreditan
Pelanggan Membuka layanan di marketplace Meningkatkan jumlah pelanggan dan penjualan Jumlah transaksi online Mempelajari traffic sosial media
Bisnis Internal Mempercepat proses pemesanan Mempercepat proses transaksi Peningkatan jumlah transaksi Penggunaan alat-alat modern
Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkatkan mutu karyawan Meningkatkan pelayanan Kepuasan pelanggan. Mutu produk meningkat Rutin mengadakan pelatihan

 

Mengenal 7 Goal Setting Techniques yang Efektif dan Aplikatif

Mengenal 7 Goal Setting Techniques yang Efektif dan Aplikatif

Goal Setting Techniques yang Bermanfaat

Strategi dalam mencapai target dengan cerdas sangat penting dalam bisnis dan dunia karier. Lewat adanya goal setting techniques yang tepat, Anda bisa memperoleh berbagai achievement dan prestasi. Selanjutnya, prestasi dan achievement tersebut akan membantu Anda untuk mengembangkan bisnis maupun karier lebih tinggi. 

Lalu, bagaimana cara menyusun strategi mencapai target yang tepat? Ada 7 tips penting yang perlu menjadi perhatian, yakni: 

1. Tuliskan Setiap Tujuan dengan Jelas

Strategi pertama dalam mencapai target dengan cerdas adalah dengan menuliskannya. Anda bisa membuat daftar target yang ingin dicapai dalam secarik kertas dan menempelkannya di dinding. Langkah ini sangatlah sederhana, tetapi memiliki efek yang sangat penting. 

Daftar target yang telah Anda tulis berguna untuk memperkuat niatan untuk mewujudkannya. Dengan begitu, Anda bisa membuat gambaran langkah yang bisa dapat dilakukan untuk mewujudkan target tersebut. 

2. Pahami Apa Itu SMART Goals

Goal setting techniques yang berikutnya adalah dengan memiliki pemahaman tentang SMART goals. SMART goals mempunyai 5 komponen penting, yakni:

  • Specific

Target harus sangatlah spesifik, sesuai dengan kebutuhan Anda. Contohnya, alih-alih memiliki tujuan biar punya tubuh yang sehat, Anda bisa mengubahnya menjadi lebih spesifik. Misalnya, Anda ingin rutin berlatih ke gym seminggu sekali biar lebih sehat.

  • Measurable

Sebuah target juga harus terukur atau measurable. Tujuannya, biar Anda bisa melakukan penilaian atau memantau perkembangannya. Misalnya, Anda memiliki target menurunkan berat badan sebanyak 5 kg dalam jangka 4 bulan. 

  • Achievable

Tujuan harus pula bisa dicapai dan bukan hal yang mustahil. Artinya, Anda mempunyai sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk mencapainya.

  • Relevant

Aspek selanjutnya adalah relevansi. Pastikan bahwa tujuan yang ditetapkan relevan dengan situasi atau bisnis Anda. 

  • Time-Bound

Berikutnya, tujuan harus memenuhi kriteria time-bound atau punya batas waktu yang jelas. Anda perlu menetapkan waktu mulai hingga selesainya.

3. Susun Target Kecil

Langkah goal setting techniques berikutnya adalah dengan membagi tujuan yang ada menjadi mini goal. Upaya ini sangatlah efektif untuk bisa mencapai target besar yang terlihat sulit untuk dicapai. Selain itu, keberadaan mini goal tersebut juga akan membantu Anda untuk menjadi lebih produktif tanpa terbebani oleh tekanan yang berat. 

4. Gunakan Insentif

Untuk mencapai target secara efektif, Anda bisa pula menggunakan insentif. Insentif tersebut bisa menjadi sumber motivasi karyawan untuk menjadi lebih giat dan produktif. Insentif dapat Anda tawarkan dalam berbagai bentuk, termasuk di antaranya: 

  • Bonus
  • Kenaikan gaji
  • Gift card

5. Terapkan Sistem yang Transparan

Transparansi dan akuntabilitas menjadi aspek penting dalam setiap organisasi. Keduanya dapat mendorong rasa memiliki dari setiap karyawan. Selain itu, keberadaannya juga bisa meningkatkan kontribusi yang konsisten dari setiap pihak yang terlibat.

6. Lakukan Evaluasi Secara Bertahap

Anda sudah menyusun rencana untuk mencapai target dengan jelas. Namun, ada kalanya perlu ada perbaikan biar rencana tersebut dapat berjalan lebih efektif. Perbaikan tersebut dapat Anda lakukan lewat adanya proses evaluasi berkala. Dari situ, Anda bisa mengetahui kelemahan dari rencana yang ada dan memperbaikinya.

7. Jangan Ragu untuk Berkonsultasi

Langkah terakhir, jangan ragu untuk melakukan konsultasi ketika berhadapan pada situasi yang berat. Konsultasi memungkinkan Anda untuk memperoleh pandangan terhadap sebuah permasalahan dari sudut pandang berbeda. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan pendapat yang lebih objektif untuk mengatasinya.

Nah, itulah 7 tips penting dalam penerapan goal setting techniques yang penting untuk membantu Anda dalam mengembangkan karier dan bisnis. Semoga bermanfaat, ya. 

Market Expansion Strategies: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengembangkannya

Market Expansion Strategies: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengembangkannya

Pertumbuhan atau ekspansi bisnis merupakan satu hal yang diinginkan oleh setiap perusahaan atau pemilik usaha. Namun, tanpa rencana dan strategi yang jelas, tujuan ekspansi akan sulit diraih. Oleh karena itu, perusahaan atau bisnis membutuhkan market expansion strategies.

Apa itu market expansion strategies? Apa saja jenis-jenis strategi perluasan pasar ini dan bagaimana cara mengembang strategi perluasan pasar? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Market Expansion Strategies dan Manfaatnya?

Menurut Ansoff Matrix, Market Expansion Strategies atau Strategi Perluasan Pasar adalah strategi atau upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keberadaan dan penjualan produk atau layanan mereka di pasar yang sudah ada maupun baru. Manfaat dari strategi perluasan pasar ini, antara lain:

  • Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
  • Mendapatkan lebih banyak pelanggan atau pangsa pasar.
  • Mengurangi risiko yang mungkin timbul jika bergantung pada satu segmen pasar atau produk saja.
  • Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
  • Memanfaatkan serta memaksimalkan keunggulan dan sumber daya yang sudah dimiliki perusahaan.

Jenis-Jenis Market Expansion Strategies

Ada banyak jenis strategi perluasan pasar. Namun, jenis strategi yang paling banyak digunakan, antara lain:

1. Penetrasi Pasar (Market Penetration)

Fokus pada peningkatan pangsa pasar di segmen yang sudah ada dengan produk atau layanan yang sudah ada. 

2. Pengembangan Produk atau Layanan (Product Development)

Menambah produk atau layanan baru ke dalam portofolio perusahaan. Strategi ini bisa mencakup peningkatan fitur produk yang sudah ada atau mengembangan produk yang sepenuhnya baru untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda.

3. Diversifikasi (Diversification)

Memasuki pasar baru dengan produk atau layanan yang berbeda dari yang sudah ada. Diversifikasi dapat bersifat terkait atau tidak terkait dengan produk atau layanan yang sudah ada.

4. Ekspansi Geografis (Geographical Expansion)

Memperluas cakupan wilayah untuk mencapai konsumen baru atau meningkatkan kehadiran di wilayah yang sudah ada. Strategi ini bisa mencakup ekspansi lokal, regional, nasional, atau internasional.

Cara Mengembangkan Market Expansion Strategies

Dalam mengembangkan strategi perluasan pasar, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan perusahaan:

1. Menentukan Tujuan

Untuk menentukan tujuan ini, Anda bisa menggunakan metode SMART atau Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound. Metode SMART ini mempertimbangkan langkah-langkah penting seperti pertumbuhan pendapatan perusahaan, margin keuntungan, jalur pemasaran, dan kepuasan pelanggan.

Masing-masing langkah ini fokus pada KPI tertentu, cara mengukurnya, dan lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.

2. Melakukan Audit

Dalam melakukan audit, perusahaan harus mengidentifikasi hal berikut menentukan fokus utama di awal ekspansi pasar:

  • Target pasar dan demografinya.
  • Produk dan layanan yang paling populer di antara target pasar.
  • Elemen strategi pertumbuhan yang paling sukses.
  • Elemen bisnis yang menarik maupun tidak.
  • Masalah yang mungkin timbul dalam operasi dan manajemen

3. Riset Pasar

Riset pasar yang menyeluruh dan mendalam akan membantu perusahaan dalam mengevaluasi permintaan, persaingan, dan pertimbangan spesifik negara seperti peraturan bisnis dan preferensi budaya. Contoh, jika ingin melakukan ekspansi ke Jepang, maka perusahaan perlu mempersiapkan materi promosi yang sesuai dengan budaya lokal negara tersebut.

4. Analisa Kompetitor

Untuk mengambil pangsa pasar kompetitor, Anda perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan serta bagaimana mereka berkembang. Analisa kompetitor membantu Anda menemukan daya tarik lawan di mata target pasar.

5. Sesuaikan Struktur dan Operasi Bisnis

Setelah menganalisis pasar, target audiens, dan pesaing, perusahaan perlu menentukan metode ekspansi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan bisnis. Selain itu, perusahaan juga perlu menentukan saluran atau media promosi dan strategi pemasaran konten yang akan digunakan.

6. Eksekusi dan Analisa

Setelah semua persiapan selesai, saatnya menjalankan strategi. Untuk memastikan semua berjalan lancar, Anda perlu terus memantau, menganalisis, dan mengukur kinerja strategi. Langkah ini berguna untuk menentukan rencana atau strategi selanjutnya.

Market Expansion Strategies perlu disesuaikan dengan kondisi pasar dan tujuan bisnis perusahaan. Dengan menerapkan strategi ini secara bijak, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan.

5 Manfaat Objective and Key Results (OKRs) Bagi Perusahaan atau Organisasi

5 Manfaat Objective and Key Results (OKRs) Bagi Perusahaan atau Organisasi

Objective and Key Results, atau yang disingkat OKRs, adalah sebuah metodologi yang dipakai oleh organisasi atau perusahaan untuk merumuskan tujuan besar dengan hasil yang terukur. Metodologi ini menunjukkan cara bagaimana Anda mencatat perkembangan, membuat penyesuaian, dan meningkatkan keterlibatan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

Pengertian Objective and Key Results (OKRs)

Berdasarkan susunan katanya, objective berarti deskripsi tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan atau organisasi. Tujuan ini bersifat penting, jelas, dapat diwujudkan dengan tindakan. Jika dirancang dan dilaksanakan secara baik, tujuan ini tentunya dapat menjadi solusi dari segala hambatan dalam perusahaan

Kemudian, Key Results (Krs) adalah cara Anda mencapai tujuan tersebut. Key Results yang baik bersifat spesifik, terikat oleh waktu, dan agresif tetapi tetap realistis. Selain itu, Key Results juga bersifat terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Di setiap akhir atau bahkan di setiap seperempat perjalanan menuju tujuan, Anda perlu melakukan pengecekan apakah sudah ada Krs yang terpenuhi atau belum. Jika belum, berarti ada yang meleset dan Anda perlu segera memperbaikinya.

Perbedaan OKRs, KPI, dan Balanced Scoredcard (BSC)

Saat membicarakan OKRs, orang-orang sering menghubungkannya dengan Key Performance Indicators dan BSC. Ketiganya sama-sama merupakan sistem manajemen keberhasilan yang memiliki sedikit perbedaan.

Key Performance Indicators adalah indikator keberhasilan dari tujuan yang telah dirumuskan. BSC adalah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan perusahaan atau organisasi untuk menjelaskan strategi, membuat penyesuaian, memilih prioritas, dan meningkatkan kinerja di seluruh divisi.

5 Manfaat Objective and Key Results (OKRs)

OKRs banyak digunakan oleh perusahaan teknologi untuk mengukur keberhasilannya. Berikut beberapa alasan mengapa metode yang dikembangkan oleh Andy Grove ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan, bahkan startup.

1. Menyelaraskan Tim

OKRs adalah metode yang menyeleraskan tujuan tiap karyawan, tim, dan perusahaan. Usai perusahaan menetapkan tujuan, manajer tiap tim merumuskan tujuan tim untuk mendukung tujuan perusahaan. Begitu pula dengan tiap karyawan yang menentukan tujuan kerja mereka sesuai dengan tujuan tim.

2. Lebih Fleksibel

OKRs menetapkan tujuan jangka pendek, paling lama satu tahun. OKRs tahunan memungkinkan setiap tim untuk melakukan persiapan lebih cepat dan terukur serta mengetahui hasilnya segera. Hal ini dapat mengurangi risiko dan membantu tim menyesuaikan diri terhadap perubahan. Ada pula OKRs bulanan yang disebut sebagai OKRs taktis.

3. Membantu Tim untuk Fokus

Setelah menentukan tujuan, OKRs juga mengharuskan perusahaan untuk merumuskan Key Results. Key Results adalah langkah-langkah yang akan diambil perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan begitu, tim dan karyawan dapat memfokuskan kinerja mereka berdasarkan KRs tersebut.

4. Terciptanya Otonomi dan Akuntabilitas

Tujuan perusahaan kadang sulit diterjemahkan ke dalam tindakan. OKRs memungkinkan tujuan perusahaan diterjemahkan ke dalam tiap divisi sehingga setiap karyawan dapat menyesuaikan diri sesuai posisinya. Selain itu, sekitar 60% OKRs dirumuskan oleh karyawan sehingga hal ini membuat karyawan memiliki otonomi dan akuntabilitas terhadap tujuan perusahaan.

5. Mendorong Keterlibatan Karyawan

OKRs memungkinkan setiap karyawan menyesuaikan tujuannya dengan tujuan perusahaan. Meskipun perusahaan dapat merumuskan tujuan besarnya, karyawan yang dimulai dengan manajer tiap divisi merumuskan tujuan timnya sendiri dengan menyelaraskannya dengan tujuan besar perusahaan. Begitu pula dengan karyawan individu yang akan menyelaraskan tujuan kinerja per individu dengan tujuan tim. Dengan tingginya keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan, tingkat kepuasan kerja dan produktivitas ikut meningkat.

Itulah kelima manfaat Objective and Key Results (OKRs) bagi perusahaan atau organisasi. Meskipun banyak digunakan oleh perusahaan teknologi dan startup, organisasi apa pun dapat mengaplikasikan metodologi ini untuk meningkatkan performa bersama.