Pentingnya Mengetahui Dasar-dasar Negosiasi Untuk Kelancaran Karir

Pentingnya Mengetahui Dasar-dasar Negosiasi Untuk Kelancaran Karir

Apabila tidak mampu melakukan negosiasi di lingkungan kerja, peluang mencapai kesuksesan karir dalam konteks kerja yang dinamis dan kompetitif sangat terbatas. Oleh karena itu, kemampuan negosiasi merupakan keterampilan esensial bagi setiap individu di tempat kerja guna memastikan masa depan karir yang terjamin.

Negosiasi memungkinkan kita untuk mencapai solusi win-win dalam situasi konflik atau perbedaan pendapat, membangun hubungan kerja yang harmonis dengan rekan kerja dan atasan, serta memperkuat kemampuan komunikasi dan pengaruh kita. Dengan menggunakan strategi negosiasi yang efektif, kita dapat menghadapi tantangan dalam pekerjaan dengan lebih percaya diri dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi kerja.

Kiat-kiat Terbaik

Persiapan yang Matang

Persiapan yang matang sangat penting sebelum memulai negotiation. Hal ini mencakup memahami pokok pembicaraan, memahami apa yang ingin dicapai, dan mengantisipasi kemungkinan reaksi  pihak lain. 

Misalnya, jika Anda ingin meminta kenaikan gaji, lihatlah standar gaji  industri  dan kinerja perusahaan tersebut. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, Anda akan mampu dengan percaya diri menangani berbagai skenario yang mungkin muncul selama negosiasi.

Membangun Hubungan yang Baik

Hubungan  baik dengan rekan kerja dan atasan adalah dasar keberhasilan negosiasi. Jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan seseorang, mereka akan lebih cenderung mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat Anda. 

Carilah peluang untuk membangun hubungan ini melalui kolaborasi dalam proyek, komunikasi yang efektif, dan sikap profesional. Ingatlah bahwa negosiasi bukan hanya tentang memenangkan argumen, namun juga tentang membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.

Menguasai Seni Mendengarkan

Salah satu keterampilan terpenting dalam negotiation adalah kemampuan mendengarkan. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan orang lain dan cobalah  memahami sudut pandangnya. 

Hal ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga membantu Anda mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran orang lain, yang dapat Anda gunakan untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan. Hindari menyela dan berikan jawaban yang tepat untuk menunjukkan bahwa Anda memang mendengarkan lawan bicara Anda.

Mengartikulasikan Nilai Anda

Saat bernegosiasi, penting untuk mengomunikasikan dengan jelas nilai yang Anda berikan kepada perusahaan. Jelaskan secara spesifik pencapaian dan kontribusi Anda  serta  dampak positifnya terhadap perusahaan. 

Ini  memperkuat posisi Anda dan memberi orang lain alasan yang baik untuk menuruti permintaan Anda. Jangan ragu untuk memberikan data dan bukti spesifik untuk mendukung klaim Anda.

Fleksibilitas dan Solusi Alternatif

Negotiation yang berhasil sering kali memerlukan fleksibilitas dan kemauan untuk mengusulkan solusi alternatif. Meski keinginan awal Anda belum terpenuhi, bersiaplah dengan pilihan lain yang tetap bisa menguntungkan Anda. 

Misalnya, jika kenaikan gaji tidak memungkinkan, Anda mungkin dapat meminta tunjangan lain seperti pelatihan tambahan, tanggung jawab baru, atau jam kerja fleksibel. Menunjukkan fleksibilitas  meningkatkan kemungkinan tercapainya kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

Mengelola Emosi

Tidak bisa mengendalikan emosi dapat berdampak buruk pada proses negosiasi. Penting untuk tetap tenang dan profesional, bahkan saat menghadapi penolakan atau perselisihan. Jika Anda merasa emosi mengambil alih, luangkan waktu sejenak untuk bernapas dan menenangkan pikiran. 

Mempertahankan sikap positif dan konstruktif akan membantu menjaga suasana negosiasi tetap produktif dan mengarah pada hasil yang diinginkan. Tujuan utama suksesnya perundingan adalah tercapainya kesepakatan yang saling menguntungkan.

Mencari Kesepakatan Win-Win

Tujuan utama suksesnya perundingan adalah tercapainya kesepakatan yang saling menguntungkan (win-win). Cobalah untuk memahami kebutuhan dan keinginan orang lain dan temukan solusi yang sesuai dengan kepentingan Anda dan kepentingan mereka. 

Pendekatan ini membangun landasan yang kuat untuk kerja sama di masa depan dan memastikan bahwa semua pihak merasa puas dengan hasil negosiasi.

Evaluasi dan Pembelajaran

Setelah negosiasi selesai, luangkan waktu untuk mengevaluasi proses dan hasilnya. Pertimbangkan apa yang berjalan dengan baik dan apa yang dapat ditingkatkan untuk negosiasi di masa depan. 

Belajar dari pengalaman ini akan membantu Anda meningkatkan keterampilan negosiasi  dan menjadi lebih efektif di masa depan.

Dengan mengetahui cara-cara negotiation yang benar di tempat kerja, kesempatan untuk mendapatkan kelancaran karir bisa tiba-tiba meningkat secara drastis. Tidak hanya itu, kemampuan negosiasi juga bisa membuat hidup kita lebih mudah bahkan di luar lingkungan kerja. 

Negotiation Skill dalam Situasi Sulit untuk Mendapat Kesepakatan Terbaik

Negotiation Skill dalam Situasi Sulit untuk Mendapat Kesepakatan Terbaik

Negosiasi adalah seni yang memerlukan keterampilan dan strategi khusus untuk mencapai hasil yang diinginkan. Baik dalam bisnis, hubungan pribadi, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari, negotiation skill bisa membantu mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. 

Terlebih lagi, dalam situasi yang penuh tekanan dan kompleks, negosiator yang terampil dapat membantu meredakan ketegangan dan menemukan jalan keluar yang terbaik. Meski begitu, tidak semua orang memilikinya sehingga penting untuk mengetahui bagaimana cara membangun keahlian negosiasi yang tepat. 

Negotiation Skill di Situasi Sulit

Tidak jarang dalam situasi sulit, emosi dapat memengaruhi hasil negosiasi. Oleh karena itu, menguasai teknik negotiation skill yang efektif adalah kunci untuk tetap tenang dan fokus pada tujuan. Berikut cara membangun keahlian negosiasi yang bisa Anda terapkan: 

1. Buat persiapan matang

Persiapan merupakan kunci utama dalam setiap negosiasi. Lakukan riset menyeluruh, buat daftar poin penting yang ingin dicapai, dan siapkan argumen yang kuat untuk mendukung posisi Anda. Dengan begitu, Anda akan lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan dan tidak mudah terkejut oleh taktik lawan.

2. Pahami posisi lawan

Memahami perspektif lawan adalah langkah negotiation skill lainnya yang harus Anda ketahui. Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka, pahami kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini akan membantu Anda dalam merumuskan tawaran yang lebih menarik bagi mereka dan menemukan titik temu yang bisa disepakati bersama. 

3. Lebih banyak mendengar

Dalam negosiasi, mendengarkan menjadi hal yang jauh lebih penting daripada berbicara. Menjadi pendengar yang aktif dapat membantu Anda lebih mudah menangkap berbagai informasi penting dan memahami perasaan serta motivasi lawan. Selain itu, menjadi pendengar juga menunjukkan bahwa Anda menghargai perspektif mereka.

4. Buat penawaran yang masuk akal

Penawaran yang tidak realistis atau terlalu menguntungkan bagi satu pihak bisa merusak proses negosiasi. Oleh karena itu, Anda harus membuat penawaran yang masuk akal dan adil. Pastikan untuk mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan kedua belah pihak, serta carilah solusi yang menguntungkan bagi semua. 

5. Tidak buru-buru dan emosional

Mengendalikan emosi merupakan tantangan besar dalam negosiasi, terutama ketika situasi berubah menjadi lebih sulit bagi salah satu pihak. Meski demikian, tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan adalah kunci untuk Anda bisa mencapai hasil yang optimal. Ambil jeda waktu untuk berpikir sebelum memberikan respons, dan jagalah sikap Anda dengan tetap profesional sepanjang proses negosiasi.

6. Usahakan untuk tetap bersikap adil

Bersikap adil dan jujur adalah prinsip dasar dalam mengembangkan negotiation skill yang baik. Usahakan untuk selalu bersikap transparan dan terbuka, serta berkomitmen pada solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Sikap ini tidak hanya dapat membantu dalam mencapai kesepakatan yang optimal, tetapi juga membangun reputasi yang positif sebagai negosiator.

7. Buat strategi alternatif

Terakhir, pastikan untuk tidak lupa menyiapkan beberapa strategi alternatif sebagai opsi lain jika negosiasi tidak berjalan sesuai rencana. Dengan demikian, Anda tidak akan terlalu terikat pada satu hasil saja dan dapat mengambil tindakan yang lebih fleksibel dalam menyesuaikan pendekatan. 

Selain itu, strategi alternatif juga menawarkan keunggulan lain, karena dapat menunjukkan kepada lawan bahwa Anda memiliki pilihan lain dan tidak sepenuhnya bergantung pada kesepakatan yang sedang dinegosiasikan.

Itu tadi cara membangun negotiation skill yang baik dalam situasi sulit yang dapat Anda coba terapkan. Selain itu, selalu ingat bahwa negosiasi bukan hanya tentang memenangkan argumen, tetapi juga tentang bagaimana Anda menemukan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Melalui keahlian yang tepat setiap situasi sulit dapat diubah menjadi peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik dan membangun hubungan yang lebih kuat.

7 Tips Jitu untuk Mengatur Waktu Saat Remote Working7 Tips Jitu untuk Mengatur Waktu Saat Remote Working

7 Tips Jitu untuk Mengatur Waktu Saat Remote Working

Remote working atau kerja dari jarak jauh telah menjadi tren yang kian populer di era digital seperti sekarang. Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak individu dan perusahaan yang mengadopsi cara kerja satu ini. Namun, bagi orang yang baru pertama kali mencoba model kerja ini, tentunya harus akrab dengan remote working dynamics, salah satunya terkait mengatur waktu.

7 Tips Mengatur Waktu Saat Remote Working

Mampu mengatur waktu adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh para remote workers. Pasalnya, kemampuan ini dapat memengaruhi produktivitas dan keseimbangan antara kehidupan di dalam dan di luar pekerjaan. Berikut beberapa tips untuk mengatur waktu saat kerja remote.

1. Buat jadwal harian

Membuat jadwal harian merupakan kunci penting bagi produktivitas seorang remote worker. Jadwal membuat pekerja bisa disiplin dan membangun akuntabilitas. Selain itu, jadwal juga bisa digunakan untuk menginformasikan pada orang rumah atau teman bahwa kamu sedang bekerja. Sebagai contoh, jam 9 pagi hingga 12 siang adalah waktu untuk bekerja, sementara itu jam 12 siang hingga 3 sore untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

2. Upayakan kerja di tempat khusus

Memiliki ruang kerja atau tempat khusus untuk bekerja di rumah membantu tetap fokus saat kerja remote. Selain menghindari distraksi dari manusia atau keinginan untuk menggunakan perangkat teknologi, memiliki ruang khusus untuk kerja dapat mendorong otak agar tetap fokus pada pekerjaan dan tahu kapan waktunya harus berhenti bekerja.

3. Pakai alat bantu untuk mengatur waktu

Satu hal yang sebenarnya wajib diterapkan pada remote working dynamics, yakni penggunaan alat bantu untuk mengatur waktu saat bekerja. Sebenarnya bukan alat, melainkan lebih ke teknik, yakni teknik Pomodoro.

Teknik yang dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an ini membantu pekerja untuk tetap fokus saat bekerja. Caranya adalah bekerja selama 25 menit dengan tingkat fokus tinggi dan diikuti dengan waktu untuk istirahat selama 5 menit. Teknik ini bisa diulang terus-menerus untuk menjaga konsentrasi dan produktivitas kerja.

4. Buat daftar prioritas tugas

Identifikasi semua pekerjaan berdasarkan skala prioritasnya. Buat daftar tugas-tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu berdasarkan tenggat waktunya. Pekerjaan dengan tenggat waktu paling dekat tentu harus dikerjakan terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa tetap fokus dan produktif serta menghindari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.

5. Kurangi penggunaan perangkat elektronik

Melansir laman Indeed, pekerja remote memang membutuhkan perangkat elektronik. Untuk bisa survive di tengah remote working dynamics, cobalah untuk mengurangi penggunaan perangkat elektronik yang tidak dibutuhkan saat bekerja. Hal ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi.

Misalnya, matikan TV, bisukan notifikasi di smartphone, dan tidak membuka situs web yang tidak diperlukan saat bekerja. Bila memang harus menggunakan smartphone, luangkan waktu khusus untuk membuat notifikasi, setidaknya selama lima menit.

6. Manfaatkan jam-jam produktif

Setiap orang yang bekerja secara remote umumnya memiliki jam produktif yang berbeda-beda. Ada yang lebih produktif di pagi hari menjelang siang, ada pula yang lebih produktif di atas jam 12 siang atau bahkan saat malam hari. Manfaatkan waktu tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi.

7. Upayakan untuk istirahat

Remote working dynamics memang terkesan fleksibel, tetapi banyak juga pekerja yang bekerja non-stop hingga kehilangan kehidupan di luar dunia profesional. Untuk itu, luangkan waktu untuk istirahat di antara sesi kerja. Namun saat istirahat, pastikan untuk tidak menyentuh gadget agar mata dan pikiran juga bisa istirahat. Manfaatkan waktu istirahat untuk makan atau tidur sejenak.

Itulah beberapa tips untuk mengatur waktu saat kerja remote. Dengan menerapkan tips-tips di atas, maka melalui remote working dynamics rasanya akan menjadi lebih ringan. Para pekerja remote juga pada akhirnya bisa mewujudkan work-life balance dengan memiliki manajemen waktu yang teratur.

7 Manfaat Kanban Systems untuk Alur Kerja yang Lebih Baik

7 Manfaat Kanban Systems untuk Alur Kerja yang Lebih Baik

Apa yang dimaksud dengan Kanban Systems?

Kanban secara bahasa sebenarnya artinya adalah signboard atau papan penanda. Dikembangkan oleh praktisi Jepang, metode Kanban atau Kanban Systems sudah ada dan digunakan oleh berbagai perusahaan di dunia dalam beragam sektor industri selama lebih dari 50 tahun.

Kanban System digunakan untuk mengontrol produksi dan rantai pasokan, ini mendasarkan pada sistem komunikasi yang menyampaikan informasi perencanaan, alokasi tugas, dan pelaksanaan. Teknologi ini awalnya ditemukan oleh seorang karyawan di Toyota dan pertama kali diterapkan di pabrik perusahaan tersebut. Bagaimana Kanban Systems bisa membuat alur kerja menjadi lebih baik? Simak 7 manfaatnya berikut ini!

  • Visibilitas yang Lebih Baik

Dengan sistem Kanban, informasi tentang status pekerjaan tersedia secara visual untuk semua anggota tim, memastikan transparansi dan pemahaman yang lebih baik tentang alur kerja. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sedang dikerjakan, di mana, dan oleh siapa, tim dapat berkolaborasi lebih efektif dan merespons perubahan dengan lebih cepat.

  • Meningkatkan Efisiensi

Kanban membantu mengoptimalkan alur kerja dengan membatasi jumlah pekerjaan yang sedang berlangsung (Work in Progress – WIP). Dengan membatasi WIP, tim dapat fokus pada menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulai sebelum memulai yang baru. Hal ini mengurangi pemborosan, seperti pekerjaan yang terbengkalai atau tidak selesai, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

  • Meningkatkan Produktivitas

Dengan memvisualisasikan alur kerja dan membatasi WIP, Kanban membantu tim untuk memprioritaskan pekerjaan yang paling penting dan menyelesaikannya lebih cepat. Dengan fokus yang jelas pada pekerjaan yang sedang berlangsung, tim dapat meningkatkan throughput dan mencapai hasil yang lebih signifikan dalam waktu yang lebih singkat.

  • Mencegah Beban Berlebih pada Tim

Kanban membantu mencegah tim dari kelebihan beban kerja dengan menetapkan batas WIP yang jelas. Dengan membatasi jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan secara bersamaan, tim dapat menghindari penumpukan pekerjaan yang berlebihan yang dapat menyebabkan stres dan kelelahan. Hal ini membantu menjaga keseimbangan kerja yang sehat dan meningkatkan kepuasan anggota tim.

  • Meningkatkan Fokus Tim

Dengan membatasi jumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan bersamaan, Kanban membantu tim untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu. Dengan mengurangi gangguan dan multitasking, tim dapat lebih fokus dan efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini membantu meningkatkan kualitas pekerjaan dan mengurangi risiko kesalahan.

  • Fleksibilitas

Kanban Systems adalah sistem yang sangat fleksibel, mampu disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap organisasi. Kemampuannya untuk dengan mudah dimodifikasi memungkinkan adaptasi terhadap perubahan dalam alur kerja atau prioritas bisnis tanpa mengganggu kelancaran operasional.

  • Meningkatkan Kolaborasi 

Kanban Systems mendorong kolaborasi dengan menyajikan representasi visual yang jelas dari alur kerja kepada seluruh tim. Dengan transparansi ini, setiap anggota tim dapat melihat status pekerjaan dan berpartisipasi dalam pemecahan masalah secara bersama-sama. Ini memperkuat komunikasi tim dan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi tantangan dengan lebih efektif.

Dengan Kanban Systems, alur kerja menjadi lebih terorganisir, efisien, dan responsif terhadap perubahan. Visibilitas yang lebih baik, peningkatan produktivitas, dan kolaborasi yang ditingkatkan adalah beberapa manfaat yang akan Anda rasakan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Kanban, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik dan memuaskan.

Scrum: Rahasia Kelincahan dan Kolaborasi Tim yang Sukses

Scrum: Rahasia Kelincahan dan Kolaborasi Tim yang Sukses

Dalam manajemen proyek, Scrum methodology adalah kerangka kerja yang efektif dan banyak digunakan, terutama oleh perusahaan yang ingin menemukan solusi cepat ketika terjadi hambatan dalam proyek yang mereka jalankan. Scrum tidak hanya menawarkan solusi instan, tetapi juga memberikan pendekatan terstruktur untuk menyelesaikan masalah dalam proyek.

Dengan menerapkan Scrum, kerja tim menjadi lebih efektif, dan masalah dapat diselesaikan dengan cepat. Lebih dari itu, metode ini juga mendorong tim untuk menghasilkan ide-ide baru yang berpotensi untuk dikembangkan dalam proyek-proyek mendatang. Mari kita bahas selengkapnya apa itu Scrum methodology, cara kerja dan manfaatnya!

Apa yang Dimaksud dengan Scrum Methodology?

Scrum adalah metodologi manajemen proyek yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak secara iteratif dan inkremental. Kerangka kerja ini dipopulerkan oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland pada tahun 1990-an, dan kini telah diadopsi oleh berbagai industri, termasuk pengembangan produk, pemasaran, dan bahkan pendidikan.

Scrum membagi proyek menjadi siklus singkat yang disebut sprint, biasanya berlangsung selama 1-4 minggu. Setiap sprint memiliki tujuan yang jelas dan terukur, memungkinkan tim untuk fokus pada penyelesaian pekerjaan bernilai tinggi secara bertahap.

Bagaimana Cara Kerjanya? 

Setelah memahami pengertian Scrum methodology, hal berikutnya yang perlu Anda pahami adalah bagaimana cara kerjanya. Scrum mengandalkan tiga pilar utama: transparansi, inspeksi, dan adaptasi.

  • Transparansi. Semua aspek proyek harus transparan bagi semua anggota tim dan pemangku kepentingan. Hal ini difasilitasi dengan berbagai alat dan ritual Scrum, seperti product backlog, sprint backlog, dan daily Scrum meeting
  • Inspeksi. Pada akhir setiap sprint, tim melakukan review untuk mengevaluasi kemajuan dan mengidentifikasi hambatan. Hal ini memungkinkan tim untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan perubahan
  • Adaptasi. Scrum mendorong fleksibilitas dan memungkinkan tim untuk menyesuaikan rencana mereka berdasarkan feedback dan perubahan yang muncul selama sprint.

Peran-peran dalam Scrum Methodology

Secara umum, Scrum mendefinisikan tiga peran utama untuk memastikan kelancaran proyek. Simak penjelasannya berikut ini:

  • Product Owner. Mewakili suara pelanggan dan bertanggung jawab atas product backlog, yang merupakan daftar prioritas fitur dan fungsionalitas produk
  • Scrum Master. Memfasilitasi proses Scrum, membantu tim menyelesaikan hambatan, dan memastikan Scrum diterapkan dengan benar
  • Development Team. Terdiri dari individu-individu yang memiliki skill dan keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan sprint.

Manfaat Scrum Methodology

Scrum menawarkan berbagai manfaat bagi tim dan organisasi. Manfaat tersebut antara lain adalah:

  • Peningkatan kualitas produk. Scrum menekankan fokus pada penyelesaian pekerjaan bernilai tinggi, menghasilkan produk yang lebih stabil dan memenuhi kebutuhan pengguna
  • Peningkatan kecepatan dalam pengembangan. Siklus sprint yang singkat memungkinkan tim untuk bekerja secara lebih efisien dan merilis produk lebih cepat ke pasar
  • Peningkatan kepuasan tim. Scrum mendorong kolaborasi, transparansi, dan akuntabilitas, yang berkontribusi pada tim yang lebih bahagia dan termotivasi
  • Peningkatan adaptasi terhadap perubahan. Scrum memungkinkan tim untuk beradaptasi dengan perubahan dengan mudah dan menyesuaikan rencana mereka sesuai kebutuhan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Scrum methodology adalah kunci sukses untuk kelincahan dan kolaborasi tim. Dengan fokus pada transparansi, inspeksi, dan adaptasi, Scrum memberikan solusi cepat dan efektif dalam manajemen proyek. Dengan demikian, tim dapat meraih keunggulan kompetitif melalui produk yang berkualitas dan pengembangan yang cepat.

Prototyping Models: Kelebihan dan Kekurangannya

Prototyping Models: Kelebihan dan Kekurangannya

Prototyping models adalah metode pengembangan sistem yang menggunakan model atau prototipe. Fungsinya untuk menguji dan mengevaluasi konsep, fungsi, dan bentuk produk sebelum diproduksi secara massal. Model ini dapat berupa model fisik atau digital, dan dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna dan pemangku kepentingan.

Prototyping models memiliki sejumlah manfaat. Selain membantu mengidentifikasi dan memperbaiki adanya masalah sejak dini, prototyping models juga bisa memastikan produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada akhirnya, ini dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan.

Selain memiliki keunggulan, prototyping models tentunya juga memiliki sejumlah kekurangan. Mari kita bahas selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Kelebihan Prototyping Models

Prototyping models telah lama digunakan untuk membantu proses pengembangan suatu produk. Ini karena berbagai manfaat yang ditawarkannya, seperti:

Identifikasi dan Perbaikan Masalah Sejak Dini

Prototipe memungkinkan pengembang untuk menemukan dan memperbaiki masalah desain, fungsionalitas, dan usability pada tahap awal pengembangan. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya di kemudian hari.

Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi Tim

Pembuatan prototipe mendorong kolaborasi antara tim desainer, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya. Diskusi dan umpan balik atas prototipe dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan semua pihak.

Memastikan Produk Sesuai Kebutuhan Pengguna

Prototipe dapat diuji dengan pengguna untuk mendapatkan umpan balik langsung tentang fungsionalitas, usability, dan desain produk. Hal ini memastikan produk yang dikembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pengguna.

Menghemat Waktu dan Biaya Pengembangan

Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sejak dini, prototyping models dapat membantu menghemat waktu dan biaya pengembangan. Hal ini karena perubahan yang dilakukan pada tahap awal umumnya lebih murah dan mudah daripada perubahan yang dilakukan pada tahap akhir.

Meningkatkan Kualitas Produk

Secara keseluruhan, prototyping models membantu meningkatkan kualitas produk dengan memastikan produk yang dikembangkan:

  • Bebas dari bug dan masalah fungsionalitas
  • Mudah digunakan dan dipahami pengguna
  • Menarik dan sesuai dengan selera pengguna

Kekurangan Prototyping Models

Terlepas dari berbagai kelebihan di atas, prototyping models juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan antara lain:

Keterbatasan Kesesuaian

Model prototipe mungkin tidak sepenuhnya mewakili fungsi atau kinerja sistem yang sebenarnya. Ini dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan oleh pengguna dan apa yang diberikan oleh prototipe.

Biaya Bisa Mahal

Pembuatan prototipe dapat menjadi mahal terutama jika prototipe tersebut memerlukan teknologi atau bahan khusus. Biaya produksi dan pengujian prototipe juga bisa menjadi faktor yang menguras anggaran.

Waktu yang Dibutuhkan Bisa Panjang

Proses pengembangan prototipe memerlukan waktu yang signifikan, terutama jika perlu dilakukan iterasi berulang. Hal ini bisa mengakibatkan penundaan dalam jadwal pengembangan produk.

Keamanan Informasi Tidak Terjamin

Prototipe sering kali tidak memiliki tingkat keamanan yang sama dengan produk akhir. Ini dapat menimbulkan risiko kebocoran informasi sensitif atau desain kepada pihak yang tidak berwenang.

Risiko Kesalahan Interpretasi

Pengguna atau pemangku kepentingan di perusahaan mungkin salah menginterpretasikan prototipe sebagai produk akhir, mengakibatkan harapan yang tidak realistis atau kekecewaan ketika produk sebenarnya diluncurkan.

Dalam menjalankan proses pengembangan produk, prototyping models menawarkan manfaat besar dalam mengidentifikasi masalah, meningkatkan komunikasi tim, dan memastikan produk sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Meski demikian, penting untuk memperhitungkan keterbatasan seperti ketidaksesuaian dengan produk akhir dan biaya produksi yang mungkin mahal. Dengan pemahaman yang baik tentang kelebihan dan kekurangan ini, tim dapat mengoptimalkan penggunaan prototyping models untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Cara Kerja OKR, KPI, dan BSC dan Contoh Penerapannya

Cara Kerja OKR, KPI, dan BSC dan Contoh Penerapannya

Seperti apa jadinya kinerja organisasi tanpa Objective and Key Results, Key Performance Indicator, dan Balance Scorecard?

Seperti kita ketahui, tiga hal tersebut merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, target, dan elemen lainnya dalam sebuah organisasi.

Tentu saja, pengukuran tersebut perlu dilakukan untuk membantu kita memenuhi tujuan atau target perusahaan.

Yuk, kita ulas fungsi OKR, KPI, dan BSC, cara kerja, serta contoh implementasinya.

Fungsi OKR, KPI, dan BSC

Sebenarnya apa saja fungsi OKR, KPI, dan BSC? Mengapa kedudukannya bisa begitu penting?

Fungsi OKR

Dilansir dari laman Glints, OKR adalah salah satu media pengukur keberhasilan perusahaan yang memiliki sejumlah fungsi penting. Peranan yang paling mendasar adalah membantu kinerja tim agar sejalan dengan tujuan perusahaan.

Selain itu, OKR juga berfungsi untuk membuat proses perencanaan berjalan lebih fleksibel. Hal ini lantaran alur tujuan yang relatif pendek sehingga membuka ruang untuk karyawan melakukan berbagai penyesuaian. Pada akhirnya, karyawan akan termotivasi untuk lebih terlibat sehingga produktivitas pun meningkat.

Fungsi KPI 

Lantas, apa saja fungsi dari KPI? Dirangkum dari laman detikedu, KPI tidak hanya berperan dalam mengukur pencapaian bisnis. KPI juga digunakan untuk menghasilkan data evaluasi karyawan dan bisnis secara jelas dan transparan.

Selain itu, sesuai dengan namanya, Key Performance Indicator dipakai untuk mengetahui seberapa besar peningkatan performa karyawan sekaligus seberapa efektif bisnis berjalan untuk mencapai target. Hasil pengukuran tersebut bisa menjadi motivasi seseorang untuk meningkatkan kualitas kerjanya sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Fungsi BSC 

Sementara itu, BSC turut melibatkan hal-hal yang sering luput dari perhatian dalam mengukur keberhasilan bisnis. Contohnya adalah tingkat kepuasan pelanggan dan budaya kerja perusahaan.

Sama halnya seperti OKR dan KPI, BSC juga memiliki sejumlah fungsi yang esensial. BSC memperjelas alur strategi bisnis perusahaan hingga membantu kerja karyawan berjalan harmonis dengan tujuan perusahaan. Selain itu, BSC juga mendukung manajemen informasi berkualitas serta meningkatkan mutu pelaporan performa bisnis.

 

Cara Membuat OKR, KPI, dan BSC 

Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk membuat tiga instrumen ini? Berikut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Cara Membuat OKR 

Ada tiga langkah dalam pembuatan OKR, yakni:

  • Menetapkan tujuan.
  • Merinci key results atau langkah apa saja yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Melakukan hal-hal yang dapat mewujudkan tujuan perusahaan.

Cara Membuat KPI

Sementara itu, penyusunan KPI sebaiknya mengikuti tahapan berikut:

  • Memiliki tujuan bisnis yang jelas.
  • Merinci tujuan bisnis, termasuk tenggat waktu dan cara apa yang akan digunakan untuk mencapainya.
  • Mengumpulkan data untuk indikator penilaian.
  • Membuat rumus KPI yang sesuai.
  • Menyajikan KPI dari data ke bentuk visual yang mudah dipahami. karyawan agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

Cara Membuat BSC

BSC bisa dibuat dengan panduan template dan meliputi beberapa aspek seperti faktor internal, finansial, serta pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya adalah:

  • Menentukan visi.
  • Memperluas perspektif.
  • Tentukan tujuan dan ukuran untuk meraih hasil yang diinginkan.
  • Mengkomunikasikan BSC pada pihak-pihak terkait.

Contoh Penerapan OKR, KPI, dan BSC

Contoh OKR dalam divisi sales sebuah perusahaan misalnya:

  • Objective: 

Meningkatkan penjualan sebesar 3 miliar

  • Key results: .

Memperluas cakupan wilayah, mendapatkan penjualan sebesar rp 250 juta per bulan, meningkatkan jumlah kontak telepon sebanyak 2500 untuk setiap agen sales, melakukan demo produk sebanyak 10 kali dalam satu pekan.

 

Sementara itu, contoh penerapan KPI untuk divisi human capital adalah sebagai berikut.

No Key Performance Indicator Unit Pengukuran  Target
Jumlah rekrutmen karyawan baru % 100
Penyelenggaraan pelatihan untuk karyawan baru angka 30 jam
Pembaruan data % 100
Administrasi karyawan % 100
Tingkat turnover % Maksimal 3

 

Bagaimana dengan penerapan BSC? Berikut adalah contohnya.

Perspektif Objektif Tujuan Indikator Inisiatif
Keuangan Meningkatkan laba Meningkatkan pendapatan perusahaan Laporan keuangan Menjalin kemitraan dengan perkreditan
Pelanggan Membuka layanan di marketplace Meningkatkan jumlah pelanggan dan penjualan Jumlah transaksi online Mempelajari traffic sosial media
Bisnis Internal Mempercepat proses pemesanan Mempercepat proses transaksi Peningkatan jumlah transaksi Penggunaan alat-alat modern
Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkatkan mutu karyawan Meningkatkan pelayanan Kepuasan pelanggan. Mutu produk meningkat Rutin mengadakan pelatihan

 

Demikian ulasan mengenai OKR, KPI, dan BSC. semoga bermanfaat.

Mengenal Performance Metric Definisi, Manfaat Serta Contoh 4 Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence

4 Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence

Ada alasan mengapa orang-orang yang memiliki kecerdasan emosi (emotional intelligence/EQ) cenderung bisa lebih sukses di tempat kerja. Hal tersebut bisa dikarenakan kebanyakan dari individu pekerja tersebut memiliki kemampuan untuk me-manage stress dengan lebih baik. Selain itu, orang-orang yang cerdas secara emosional cenderung mampu mendorong dinamika teamwork yang lebih baik.

Kemampuan menguasai emosi sangatlah penting di lingkungan yang profesional. Individu dengan kecerdasan emosi yang baik tinggi memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjadi leader yang kompeten. Mengingat, kemampuan pengambilan keputusan berdasarkan logika, dan menjauhkan emosi agar tidak ikut campur di dalamnya. 

Dampaknya, mereka mampu menguatkan visi dan tujuan strategis bagi perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Apa Itu Emotional Intelligence?

Untuk memahami apa itu kecerdasan emosi, berikut pengertian emotional intelligence menurut beberapa ahli:

  • John Mayer dan Peter Salovey (1990): Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengekspresikan dan menginterpretasikan emosi, baik diri sendiri maupun orang lain.
  • Daniel Goleman (2000): Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan orang lain, termasuk kemampuan memotivasi diri dan mengelola emosi dalam hubungannya dengan orang lain
  • Uno (2006): Kecerdasan emosi adalah kemampuan non kognitif yang membuat seseorang mampu memahami dan mengendalikan perasaan, dalam rangka membantu perkembangan emosi dan intelektualnya.

Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa emotional intelligence adalah kemampuan individu untuk mengidentifikasi, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan tepat, serta mampu membangun relasi yang baik dengan orang lain melalui pemahaman emosi mereka.

Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence?

Sebelum mengetahui bagaimana Anda bisa meningkatkan kinerja dengan emotional intelligence, ada aspek-aspek yang menjadi kunci utama, yaitu:

  • Self-awareness — mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali dan mengartikan emosi diri sendiri serta emosi orang di sekitarnya
  • Self-regulation — kemampuan untuk mengatur diri dan perilaku, termasuk menyesuaikan diri untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan
  • Empati — kemampuan memahami dan menempatkan posisi seperti apa yang dirasakan orang lain
  • Motivasi — orang yang memiliki kecerdasan emosi biasanya memiliki motivasi diri yang tinggi dan bekerja keras untuk mencapai tujuan personal maupun profesional
  • Skill sosial — kemampuan untuk bersosialisasi, baik itu komunikasi, public speaking, dan sebagainya.

Dengan kemampuan tersebut, Anda bisa memanfaatkan emotional intelligence untuk meningkatkan performa kinerja. Apa saja yang bisa dilakukan?

1. Menerima konflik

Konflik di tempat kerja pasti terjadi dan tak terelakkan. Alih-alih menghindar, Anda bisa berusaha mencari solusinya bersama rekan kerja. Cara ini bisa menumbuhkan conflict resolution skill yang lebih sehat.

2. Meminta feedback

Anda bisa meningkatkan performa sekaligus self-awareness dengan meminta feedback atas kinerja kepada atasan atau rekan kerja. Anda bisa belajar mengantisipasi untuk mengendalikan emosi atas masukan-masukan yang diterima.

3. Tidak suka men-judge

Cara selanjutnya untuk menggunakan emotional intelligence di tempat kerja adalah tidak men-judge orang lain saat mereka mengekspresikan emosinya. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk meluapkan apa yang dirasakan. Menahan judging dan menunjukkan empati lebih bisa membuat Anda belajar untuk bereaksi secara proporsional dan profesional.

4. Lakukan active listening

Praktikkan emotional intelligence Anda dengan melakukan active listening untuk meningkatkan kinerja secara profesional. Dalam hal ini, lebih penting untuk mendengarkan dalam rangka berusaha memahami rekan kerja daripada langsung merespons emosi yang mereka utarakan.

Memiliki emotional intelligence yang baik juga bisa membantu Anda membangun budaya kerjasama dan teamwork yang solid. Hal ini berhubungan dengan kemampuan untuk mengerti emosi orang-orang yang ada di sekitar, membangun empati, dan self-awareness.

5 Langkah untuk Mempersiapkan Succession Planning

Succession Planning: 5 Langkah untuk Mempersiapkannya

Perencanaan suksesi atau succession planning merupakan bagian tak terelakkan dari sebuah perusahaan. Kita bisa mengibaratkan perusahaan seperti tim sepak bola, dengan pemain inti dan pengganti.

Saat pemain inti telah bermain lama, otomatis mereka akan merasa lelah dan performanya turun. Di sinilah, peran pemain pengganti masuk untuk ke pertandingan dengan stamina dan kondisi yang masih fresh.

Sama seperti di perusahaan, pasti ada yang namanya karyawan pensiun, resign, naik jabatan, atau cuti panjang. Succession planning menjadi langkah tepat untuk mempersiapkan karyawan yang akan menggantikan peran dari karyawan atau atasan lain yang sudah tidak lagi mampu bekerja.

Apa Itu Succession Planning?

Succession planning menjadi perencanaan suksesi di setiap perusahaan sebagai strategi antisipasi. Fungsinya adalah untuk mencegah kekosongan posisi penting yang bisa berimbas pada performa bisnis perusahaan secara umum.

Praktik dan strategi perencenaan tersebut mengacu pada upaya perusahaan untuk mengembangkan skill, potensi, serta talenta karyawannya—mempersiapkan mereka supaya mampu memikul job desc dan tanggung jawab yang lebih besar ketika waktunya tiba.

Dalam hal ini, HR harus mempersiapkan karyawan untuk menjadi calon pemimpin masa depan. Tak hanya berfungsi untuk menggantikan posisi saat karyawan pensiun, succession planning juga bisa digunakan untuk transisi posisi di sebuah organisasi atau reshuffle guna mencapai performa kerja yang lebih optimal.

Tujuan Succession Planning

Succession planning berfungsi untuk menyiapkan karyawan mengemban tugas lebih di masa depan. Berikut adalah tujuan dan manfaat dilakukannya succession planning di sebuah perusahaan/organisasi:

1. Peningkatan jabatan

Karyawan memiliki peluang untuk maju dalam pekerjaan atau naik jabatan. Hal ini memicu semangat kerja dan kepuasan kerja yang lebih baik.

2. Transfer ilmu

Komitmen succession planning melibatkan atasan dan bawahan. Dalam prosesnya akan terjadi mentoring atau transfer pengetahuan dan ilmu untuk mempersiapkan karyawan tersebut bisa naik level.

3. Mengisi kekosongan jabatan

Tujuan utama succession planning adalah untuk memastikan keberlanjutan penyiapan pemimpin di masa depan baik untuk posisi tim leader, supervisi, sampai ke manajerial.

5 Langkah untuk Mempersiapkan Succession Planning

Menyiapkan pemimpin perusahaan di masa depan membutuhkan rencana dan strategi terbaik. Selain supaya tidak salah pilih orang, langkah strategis diperlukan untuk mendapatkan talenta terbaik untuk memimpin para karyawan.

Berikut adalah langkah-langkah strategis untuk mempersiapkan succession planning yang sukses:

1. Identifikasi posisi-posisi penting

Posisi penting merupakan posisi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap aktivitas normal sebuah perusahaan. Tentukan rencana strategis perusahaan di masa depan, pertimbangkan masa pensiun, tingkat turnover, dan identifikasi fungsi yang memiliki kekhususan.

2. Identifikasi kompetensi

Strategi perencanaan suksesi perlu mengenal kompetensi apa yang disyaratkan pada suatu jabatan tertentu. Hal ini termasuk pengetahuan, skill, atribut personal, dan tingkat profisiensi.

3. Identifikasi dan penilaian kandidat

Perusahaan perlu mengenal kandidat karyawan yang akan menempati suatu posisi strategis dari kompetensi dan profesionalitasnya. Pemetaan minat pegawai juga bisa digunakan untuk menemukan kandidat potensial, dan didukung dengan mengembangkan keahlian.

4. Rencanakan pembelajaran dan pengembangan

Kandidat yang telah disaring kemudian diberikan pelatihan dan pengembangan karier sesuai posisi yang dituju. Variasi learning development yang bisa dilakukan antara lain formal training, job rotation, atau job assignment. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan transfer of knowledge kepada masing-masing kandidat.

5. Implementasi dan evaluasi

Langkah terakhir adalah implementasi rencana yang telah disiapkan dan evaluasi. Hal ini penting untuk menilai apakah proses yang dilakukan sudah efektif atau tidak sehingga penrencanaan suksesi bisa berjalan dengan produktivitas pegawai.

 

5 Manfaat Objective and Key Results (OKRs) Bagi Perusahaan atau Organisasi

5 Manfaat Objective and Key Results (OKRs) Bagi Perusahaan atau Organisasi

Objective and Key Results, atau yang disingkat OKRs, adalah sebuah metodologi yang dipakai oleh organisasi atau perusahaan untuk merumuskan tujuan besar dengan hasil yang terukur. Metodologi ini menunjukkan cara bagaimana Anda mencatat perkembangan, membuat penyesuaian, dan meningkatkan keterlibatan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

Pengertian Objective and Key Results (OKRs)

Berdasarkan susunan katanya, objective berarti deskripsi tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan atau organisasi. Tujuan ini bersifat penting, jelas, dapat diwujudkan dengan tindakan. Jika dirancang dan dilaksanakan secara baik, tujuan ini tentunya dapat menjadi solusi dari segala hambatan dalam perusahaan

Kemudian, Key Results (Krs) adalah cara Anda mencapai tujuan tersebut. Key Results yang baik bersifat spesifik, terikat oleh waktu, dan agresif tetapi tetap realistis. Selain itu, Key Results juga bersifat terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Di setiap akhir atau bahkan di setiap seperempat perjalanan menuju tujuan, Anda perlu melakukan pengecekan apakah sudah ada Krs yang terpenuhi atau belum. Jika belum, berarti ada yang meleset dan Anda perlu segera memperbaikinya.

Perbedaan OKRs, KPI, dan Balanced Scoredcard (BSC)

Saat membicarakan OKRs, orang-orang sering menghubungkannya dengan Key Performance Indicators dan BSC. Ketiganya sama-sama merupakan sistem manajemen keberhasilan yang memiliki sedikit perbedaan.

Key Performance Indicators adalah indikator keberhasilan dari tujuan yang telah dirumuskan. BSC adalah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan perusahaan atau organisasi untuk menjelaskan strategi, membuat penyesuaian, memilih prioritas, dan meningkatkan kinerja di seluruh divisi.

5 Manfaat Objective and Key Results (OKRs)

OKRs banyak digunakan oleh perusahaan teknologi untuk mengukur keberhasilannya. Berikut beberapa alasan mengapa metode yang dikembangkan oleh Andy Grove ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan, bahkan startup.

1. Menyelaraskan Tim

OKRs adalah metode yang menyeleraskan tujuan tiap karyawan, tim, dan perusahaan. Usai perusahaan menetapkan tujuan, manajer tiap tim merumuskan tujuan tim untuk mendukung tujuan perusahaan. Begitu pula dengan tiap karyawan yang menentukan tujuan kerja mereka sesuai dengan tujuan tim.

2. Lebih Fleksibel

OKRs menetapkan tujuan jangka pendek, paling lama satu tahun. OKRs tahunan memungkinkan setiap tim untuk melakukan persiapan lebih cepat dan terukur serta mengetahui hasilnya segera. Hal ini dapat mengurangi risiko dan membantu tim menyesuaikan diri terhadap perubahan. Ada pula OKRs bulanan yang disebut sebagai OKRs taktis.

3. Membantu Tim untuk Fokus

Setelah menentukan tujuan, OKRs juga mengharuskan perusahaan untuk merumuskan Key Results. Key Results adalah langkah-langkah yang akan diambil perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan begitu, tim dan karyawan dapat memfokuskan kinerja mereka berdasarkan KRs tersebut.

4. Terciptanya Otonomi dan Akuntabilitas

Tujuan perusahaan kadang sulit diterjemahkan ke dalam tindakan. OKRs memungkinkan tujuan perusahaan diterjemahkan ke dalam tiap divisi sehingga setiap karyawan dapat menyesuaikan diri sesuai posisinya. Selain itu, sekitar 60% OKRs dirumuskan oleh karyawan sehingga hal ini membuat karyawan memiliki otonomi dan akuntabilitas terhadap tujuan perusahaan.

5. Mendorong Keterlibatan Karyawan

OKRs memungkinkan setiap karyawan menyesuaikan tujuannya dengan tujuan perusahaan. Meskipun perusahaan dapat merumuskan tujuan besarnya, karyawan yang dimulai dengan manajer tiap divisi merumuskan tujuan timnya sendiri dengan menyelaraskannya dengan tujuan besar perusahaan. Begitu pula dengan karyawan individu yang akan menyelaraskan tujuan kinerja per individu dengan tujuan tim. Dengan tingginya keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan, tingkat kepuasan kerja dan produktivitas ikut meningkat.

Itulah kelima manfaat Objective and Key Results (OKRs) bagi perusahaan atau organisasi. Meskipun banyak digunakan oleh perusahaan teknologi dan startup, organisasi apa pun dapat mengaplikasikan metodologi ini untuk meningkatkan performa bersama.