Tips Basic Networking untuk Pemilik Usaha Kecil

Tips Basic Networking untuk Pemilik Usaha Kecil

Basic networking adalah proses membangun hubungan dengan orang lain di bidang yang Anda geluti. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menghadiri acara industri, bergabung dengan asosiasi bisnis, atau menggunakan media sosial. Penting bagi pemilik usaha kecil untuk memahami pentingnya basic networking karena hal ini dapat membantu mereka meningkatkan visibilitas bisnis melalui promosi kepada rekan di satu industri yang sama.

Selain itu, juga dapat membangun hubungan yang kuat yang berpotensi menghasilkan kemitraan dan referral baru, serta tetap terkini dengan tren industri melalui partisipasi dalam acara-acara dan interaksi dengan sesama profesional. 

Bagaimana cara membangun basic networking?

Jaringan yang solid juga menyediakan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan bisnis sehari-hari, seperti:

Hadiri Acara dan Pertemuan Industri

Acara dan pertemuan industri adalah cara yang bagus untuk bertemu dengan orang baru dan membangun hubungan. Ketika Anda menghadiri acara ini, pastikan untuk memperkenalkan diri kepada orang lain dan membagikan informasi tentang bisnis Anda. Selain itu, Anda juga dapat menghadiri sesi dan lokakarya untuk mempelajari lebih lanjut tentang industri Anda.

Bergabung dengan Asosiasi Bisnis Lokal

Asosiasi bisnis lokal adalah organisasi yang terdiri dari bisnis di komunitas Anda. Bergabung dengan asosiasi adalah cara yang bagus untuk bertemu dengan pemilik bisnis lain di wilayah Anda dan terlibat dalam komunitas bisnis lokal. Asosiasi sering mengadakan acara dan pertemuan yang dapat Anda hadiri untuk bertemu orang baru dan mempelajari lebih lanjut tentang bisnis di wilayah Anda.

Manfaatkan Media Sosial

Media sosial adalah alat yang ampuh yang dapat Anda gunakan untuk terhubung dengan orang lain di bidang Anda. Buat profil untuk bisnis Anda di platform media sosial seperti LinkedIn, Twitter, dan Facebook. Gunakan platform ini untuk membagikan berita dan informasi tentang bisnis Anda, terhubung dengan pelanggan dan prospek, dan terlibat dengan orang lain di bidang Anda.

Tawarkan Bantuan dan Keahlian Anda

Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan dengan orang lain adalah dengan menawarkan bantuan dan keahlian Anda. Jika Anda melihat seseorang yang membutuhkan bantuan, tawarkan untuk membantu. Anda juga dapat menawarkan diri untuk menjadi mentor atau sukarelawan untuk organisasi di komunitas Anda.

Tetap Ikuti Perkembangan

Penting untuk tetap up-to-date pada tren terbaru di industri Anda. Anda dapat melakukannya dengan membaca publikasi industri, menghadiri acara industri, dan berbicara dengan orang lain di bidang Anda. Dengan mengikuti perkembangan, Anda akan dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda adalah pakar di bidang Anda.

Bersikaplah Otentik dan Tulus

Ketika Anda melakukan networking, penting untuk menjadi autentik dan tulus. Orang lain akan dapat mengetahui jika Anda tidak jujur. Jadi, jadilah diri Anda sendiri dan tunjukkan minat yang tulus untuk terhubung dengan orang lain.

Bersabarlah

Membangun hubungan membutuhkan waktu. Jangan berharap untuk melihat hasil dalam semalam. Teruslah berusaha dan seiring waktu, Anda akan membangun jaringan orang-orang yang dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda.

Basic networking adalah alat berharga yang dapat membantu pemilik usaha kecil untuk mencapai tujuan mereka. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat membangun jaringan orang-orang yang dapat membantu Anda meningkatkan visibilitas bisnis Anda, membangun hubungan, tetap up-to-date pada tren industri, mendapatkan dukungan, dan banyak lagi.

Membuat Business User Story yang Menarik untuk Pengembangan Agile

Membuat Business User Story yang Menarik untuk Pengembangan Agile

Agile adalah sistem manajemen yang membagi-bagi suatu tugas menjadi fase-fase yang terus dikembangkan melalui kolaborasi. Sistem ini membutuhkan pembuatan business user story yang spesifik, rapi, serta mampu memudahkan kolaborasi berkelanjutan. Simak panduan berikut untuk memahami cara membuat business story serta manfaatnya.

Pentingnya Business User Story dalam Strategi Agile 

Business user story merupakan deskripsi fitur, manfaat, dan syarat penggunaan suatu produk, tetapi ditulis dari sudut pandang penggunanya. Dalam strategi agile, terutama terkait pengembangan produk, user story menyajikan sudut pandang yang penting.

User story merupakan unit terkecil dalam strategi Agile. Setiap story memberikan penjelasan mengenai target yang harus dicapai tim. Story bisa dimodifikasi dan diubah berdasarkan hasil kolaborasi dan diskusi sepanjang prosesnya.

User story penting bagi pemilik bisnis karena memberikan perspektif berguna tentang tujuan kerja atau proses pengembangan. Dengan berpegang pada perspektif pengguna, Anda dan tim bisa mengembangkan konsep, ide, atau produk yang menjawab kebutuhan pengguna secara nyata.

Prinsip Utama Pembuatan Business User Story 

Business user story yang ideal memiliki enam prinsip utama yang bisa dirumuskan dengan konsep INVEST. Mereka adalah:

  • Independent

Setiap user story harus bisa berdiri sendiri. Hal ini membantu tim dalam proses modifikasi selama proyek berlangsung.

  • Negotiable

Setiap user story harus terbuka untuk negosiasi dan perubahan. Fungsinya memastikan bahwa setiap anggota tim bisa berkontribusi dengan ide maupun kritik.

  • Valuable

Deskripsi user story harus menawarkan nilai guna tertentu terhadap karakter penggunanya. Hal ini memastikan bahwa produk atau hasil akhirnya akan mampu memenuhi kebutuhan pengguna.

  • Estimable

User story harus bisa diukur dan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi selama proses kolaborasi.

  • Sized Appropriately

Idealnya kelompok kerja dalam tim membuat satu user story yang singkat tetapi jelas dalam setiap tahapnya. Hal ini memudahkan tim untuk membuat hasil akhir yang benar-benar dibutuhkan pengguna.

  • Testable

Setiap user story harus bisa diuji sehingga hasilnya sesuai standar hingga akhir proyek.

Cara Membuat Business User Story 

Idealnya, user story memiliki format standar berupa kalimat berikut:

“Sebagai…” (deskripsi pengguna), “saya ingin/butuh…” (deskripsi kegunaan atau kebutuhan) “agar…” (keuntungan).

Misalnya, dalam proyek untuk membuat aplikasi belanja sayur dan buah segar, user story awalnya mungkin seperti ini:

“Sebagai orang tua, saya butuh aplikasi untuk membeli sayur dan buah segar yang bisa diantar langsung ke rumah agar saya tidak perlu keluar rumah saat ingin memasak makanan sehat untuk keluarga.”

Bagaimana cara membuat business user story yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan kerja? Perhatikan prinsip-prinsip penting berikut.

  • Buat kriteria penyelesaian tugas 

Pastikan setiap tugas memiliki kriteria spesifik terkait standar penyelesaiannya. Dalam hal ini, Anda menjelaskan target akhir yang ingin dicapai dari tugas tersebut.

  • Ciptakan user persona dan karakteristiknya

User persona adalah deskripsi karakteristik umum calon pengguna agar produk tepat sasaran. Misalnya, dalam hal aplikasi belanja sayur di atas, user persona yang disusun adalah “ibu pekerja yang sibuk dengan anak kecil dan tinggal jauh dari pasar tradisional, rentang usia sekitar akhir 20-an hingga akhir 30-an, dan melek teknologi.”

  • Buat deskripsi tugas yang jelas dan rinci

Pastikan deskripsi tugas dibuat secara jelas dari poin A hingga B. Bagian akhir deskripsi harus menunjukkan hasil yang diinginkan.

  • Buat sistem pemetaan untuk setiap tugas

Business user story harus dibagi secara akurat ke setiap kelompok tugas dalam tim. Masing-masing mengelola user story dan tugas berbeda sesuai kompetensi, tetapi tetap dalam semangat kolaborasi.

  • Ciptakan sistem feedback timbal balik

Pastikan meminta masukan dari pihak-pihak yang mewakili user. Jadikan pendapat mereka patokan untuk memperbaiki atau meningkatkan produk sebelum benar-benar diluncurkan.

Membuat business user story sangat penting untuk menciptakan hasil akhir yang sukses dalam strategi Agile. Pastikan membuat user story yang tepat dan rinci agar hasil akhir proyek juga memuaskan.