Apa Strategi Terbaik untuk Membangun Organizational Culture yang Kuat?

Apa Strategi Terbaik untuk Membangun Organizational Culture yang Kuat?

Organizational culture merupakan tujuan dan nilai-nilai yang dianut oleh individu yang berada di dalam organisasi tersebut. Budaya inilah yang membentuk interaksi antara karyawan, kebijakan, prosedur, maupun proses pengambilan keputusan perusahaan.

Tidak semua perusahaan mampu membuat karyawan menginternalisasi budayanya. Perusahaan yang gagal memperkuat budaya perusahaan dapat merasakan dampak material maupun non-material dalam jangka panjang.

5 Cara Memperkuat Organizational Culture

Anda bisa menerapkan langkah-langkah berikut untuk memperkuat budaya perusahaan:

1. Pekerjakan orang yang tepat 

Proses menguatkan organizational culture dimulai dari ketika Anda melakukan kegiatan hiring. Mengingat kompetitifnya pasar pekerja di masa ini, tentunya banyak kandidat dengan keterampilan dan pengalaman yang mengesankan yang melamar ke perusahaan Anda. Namun, tidak semua kandidat dengan kualifikasi hebat cocok bekerja di sebuah organisasi.

Pastikan bahwa kandidat yang Anda pilih memiliki kepribadian dan etos kerja yang cocok dengan budaya yang dimiliki perusahaan. Sebagai contoh, bila perusahaan mengedepankan komunikasi asertif, mungkin kurang tepat jika Anda memilih kandidat yang cenderung malu untuk mengutarakan pendapatnya.

2. Dorong penerapan core values 

Perusahaan perlu mendorong penerapan core values dalam diri karyawan, salah satunya dengan menggunakan employee value proposition (EVP). EVP adalah sebuah program di mana karyawan akan mendapatkan benefit jika menunjukkan keterampilan, kecakapan, maupun pengalaman yang diharapkan oleh perusahaan. 

EVP harus disesuaikan dengan core values yang ada di dalam perusahaan. Sistem reward semacam ini akan memotivasi karyawan untuk menunjukkan kinerja terbaiknya, serta menyelaraskan usaha karyawan dengan nilai-nilai perusahaan. Manajer juga bisa dilatih sebagai role model mengenai penerapan nilai perusahaan dalam kegiatan sehari-hari.

3. Dukung pengembangan diri personal 

Organisasi yang ingin menguatkan budaya internalnya harus mendukung pengembangan personal setiap karyawan. Dengan berfokus untuk mengembangkan talenta setiap individu, Anda akan membuat karyawan merasa senang bekerja di perusahaan. Karyawan yang senang akan berkontribusi lebih besar bagi kemajuan perusahaan.

Cara yang paling sederhana adalah memberikan feedback atas kinerja karyawan secara rutin. Pemberian feedback akan lebih efektif jika diiringi dengan kegiatan mentoring. Perusahaan pun sebaiknya menawarkan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi karyawan. Karyawan juga harus didukung dalam mencapai work-life balance melalui kebijakan, seperti:

  • Flexitime
  • Cuti ulang tahun
  • Tidak mengontak karyawan di luar jam kerja

4. Terapkan komunikasi terbuka 

Komunikasi yang jelas antara pihak manajemen dengan karyawan penting agar semua pihak memahami budaya perusahaan. Selain mengomunikasikan budaya perusahaan, pihak manajemen pun perlu memberikan informasi kepada karyawan apabila perusahaan tengah mengalami kesulitan atau memiliki rencana untuk ekspansi.

Dengan komunikasi yang transparan, karyawan akan merasa dilibatkan di dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Kondisi ini mengakibatkan karyawan lebih mudah menginternalisasi nilai-nilai di dalam organisasi. Karyawan pun jadi lebih memahami apa yang diharapkan oleh perusahaan darinya.

5. Gunakan tools 

Di era digital ini, perusahaan yang tidak melakukan transformasi digital akan tertinggal jauh dari kompetitor. Digital tools, seperti HR software, membantu perusahaan mengelola karyawan dengan lebih baik. Software semacam ini dapat mencatat jam kerja karyawan, absensi, kinerja karyawan, dan lain sebagainya secara otomatis.

Hal yang terpenting adalah memastikan bahwa semua karyawan memahami cara menggunakan tools dengan benar. Proses pelatihan bisa dilakukan ketika melakukan orientasi pada karyawan baru. 

Apa Pentingnya Organizational Culture yang Kuat? 

Perusahaan dengan budaya organisasi yang kuat mampu bertahan meskipun di dalam situasi yang sulit, misalnya saat pasar lesu atau semakin kompetitif. Karena individu yang bekerja di dalamnya menganggap dirinya bagian penting dari organisasi, mereka akan berusaha lebih keras untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan.

Penting untuk dipahami bahwa organizational culture tidak bisa serta-merta dibentuk. Perusahaan harus secara konsisten memastikan karyawan menginternalisasi nilai-nilai yang diharapkan.

Sumber: 

https://www.lumapps.com/employee-experience/how-to-build-company-culture/ 

https://asana.com/resources/types-organizational-culture 

https://www.business.com/articles/creating-strong-culture-ad-marketing-agency/ 

5 Responses

Leave Your Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *