Efisiensi dalam manajemen menentukan kesuksesan bisnis dan inovasi, jadi pastikan memilih strategi manajemen yang tepat. Agile and strategic management adalah salah satu pendekatan terkini yang dibuat berdasarkan iklim era digital saat ini. Sifatnya yang fleksibel dan adaptif membantu pelaku usaha untuk merespons berbagai perubahan dan tantangan.
Perbedaan Strategi Agile dan Strategi Tradisional
Apa yang membedakan strategi agile dari yang tradisional dalam pengelolaan manajemen? Anda bisa melihatnya berdasarkan beberapa parameter, yaitu sebagai berikut.
-
Tingkat Fleksibilitas dan Kemampuan Adaptasi
Strategi manajemen tradisional cenderung berfokus pada hal-hal yang sudah pakem atau bisa diprediksi. Ada penekanan besar pada aspek perencanaan yang rinci dan mengikuti aturan tertentu.
Dalam agile project management, perusahaan dituntut mampu beradaptasi terhadap situasi yang cepat berubah. Semua yang terlibat dalam sistem manajemen harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan rencana dengan situasi serta kondisi.
Strategi manajemen tradisional banyak menekankan komunikasi resmi dan tertulis yang harus melalui jalur tertentu. Sebaliknya, strategi agile menekankan kolaborasi dan komunikasi terbuka, bahkan terkadang tanpa hierarki.
-
Metode Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek
Metode perencanaan dan pelaksanaan proyek sesuai strategi tradisional biasanya bersifat jangka panjang dan terarah. Sebaliknya, pelaksanaan proyek dalam strategi agile biasanya dibagi-bagi menjadi tahap-tahap kecil jangka pendek. Hal ini memungkinkan anggota tim melakukan adaptasi dan penyesuaian ketika menghadapi perubahan.
Prinsip Utama dalam Agile and Strategic management
Agile and strategic management ditandai oleh beberapa prinsip utama, yaitu sebagai berikut:
-
Transparansi Informasi dan Data
Strategi agile membutuhkan transparansi informasi dan data di semua lini yang terlibat. Hal ini mendukung kecepatan respons dan kemampuan semua anggota tim untuk beradaptasi saat dibutuhkan.
-
Penekanan pada Interaksi Langsung
Konsep adaptasi dan fleksibilitas dalam strategi agile tidak akan bertahan dalam gaya komunikasi yang kaku dan penuh birokrasi. Setiap anggota tim, dari karyawan hingga manajer dan pimpinan, harus berinteraksi secara langsung dan terbuka agar bisa beradaptasi dengan setiap perubahan.
-
Komunikasi secara Berkala
Dalam agile project management, setiap perubahan dan tantangan harus direspons dengan cepat. Komunikasi berkala yang menjangkau semua lini atau departemen secara cepat merupakan kunci agar aspek bisnis tetap berjalan dengan baik.
-
Mengutamakan Feedback dari Pelanggan/Pengguna
Feedback dari pelanggan/pengguna memungkinkan pelaku usaha untuk terus menyesuaikan produk mereka selama proses pengembangan. Hal ini bisa dilakukan lewat survei langsung, pembuatan Minimum Viable Product (MVP), serta survei lewat berbagai platform seperti email, aplikasi pesan, dan media sosial.
-
Kemampuan Menghadapi Perubahan
Kata agile berarti “lincah” atau “gesit” dan sangat mencerminkan karakteristik utama strategi manajemen ini. Semua anggota tim harus pandai menyesuaikan metode kerja setiap kali menghadapi tantangan dan perubahan.
-
Kemampuan Lintas Tugas antar Tim
Dalam sistem agile, batas antar anggota tim yang berbeda semakin kabur. Para anggota tim diharapkan memiliki kemampuan lintas tugas dan memahami tanggung jawab masing-masing. Hal ini mengantisipasi risiko jika satu tim membutuhkan bantuan ekstra dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, terutama jika ada situasi tidak terduga yang menuntut semua karyawan untuk membantu.
-
Kemandirian Tim dalam Mengelola Aktivitas Mereka
Sistem agile menghindari micromanagement. Setiap tim diharapkan memiliki level kemandirian yang membuat mereka mampu bekerja sendiri dan mengelola inisiatif dalam menjalankan tugas masing-masing. Manajer dan pimpinan pun diharapkan menaruh kepercayaan pada setiap tim agar mereka bisa mengatasi setiap tantangan sesuai keahlian.
Keunggulan Penerapan Strategi Agile
Menerapkan agile and strategic management dalam bisnis mendatangkan berbagai keuntungan, bahkan ketika Anda masih memadukannya dengan unsur-unsur strategi tradisional. Inilah beberapa keunggulannya:
-
Lebih Mudah Mengukur Performa Bisnis
Bisnis yang sukses membutuhkan pengukuran performa secara terus-menerus. Karena strategi agile dibagi ke dalam tugas-tugas jangka pendek serta melibatkan transparansi data dan feedback, pengukuran performa menjadi lebih mudah. Setiap sprint (tugas jangka pendek) bisa langsung dianalisis, dan setiap kekurangan bisa diperbaiki di sprint selanjutnya.
-
Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Lebih Besar
Strategi agile bergantung pada feedback terus-menerus selama proyek berlangsung. Hal ini memastikan bahwa perusahaan mampu menjawab kebutuhan pelanggan dan mewujudkannya dalam produk versi final. Kepuasan pelanggan pun akan sangat menentukan kesuksesan bisnis.
-
Manajemen Risiko yang Lebih Baik
Pembagian alur kerja menjadi tugas-tugas jangka pendek dalam agile and strategic management membuat manajemen risiko menjadi lebih mudah. Strategi mitigasi risiko bisa difokuskan pada tugas jangka pendek yang lebih dulu dilakukan sehingga tidak membebani perusahaan dari segi waktu, biaya, dan implementasi.
-
Peningkatan Kualitas Kerja secara Berkala
Evaluasi dalam strategi agile tidak hanya dilakukan di akhir masa kerja, tetapi di setiap tahap pengerjaan proyek. Setiap sprint melibatkan evaluasi untuk membahas kekurangan dan tantangan yang terjadi serta solusi mencegahnya di tahapan kerja berikutnya. Hal ini mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas kerja secara terus-menerus.
Tools Populer untuk Mendukung Strategi Agile
Penerapan agile and strategic management masa kini membutuhkan perangkat digital untuk membantu anggota tim dalam tugas masing-masing. Inilah beberapa tool populer yang bisa Anda gunakan untuk menerapkan strategi agile di tempat kerja.
Businessmap cocok untuk menerapkan strategi yang berada di bawah payung agile seperti Sistem Kanban. Platform ini memiliki fitur visual boards dan cue cards untuk menjelaskan alur kerja di setiap tim. Satu board bisa memuat beberapa workflow sekaligus sehingga semua anggota tim bisa mengukur kemajuran mereka dengan mudah.
Planbox menghadirkan fitur yang memudahkan Anda untuk mengelola tim sprint. Dengan Planbox, Anda bisa mengatasi masalah backlog serta mendapatkan laporan analytics yang cukup lengkap. Proyek yang terekam dalam Planbox juga bisa Anda bagikan dengan mudah ke pihak lain seperti klien, pemegang saham, dan sebagainya.
Codegiant adalah solusi agile and strategic management dalam bidang IT, terutama di proyek yang banyak melibatkan koding. Desain dan fiturnya dirancang agar pengguna bisa melacak backlog dan masalah lainnya selama proses koding. Selain kartu digital untuk memudahkan strategi seperti Kanban dan Scrum, Codegiant memiliki fitur laporan yang mudah dipelajari dan dibagikan.
Asana merupakan salah satu perangkat strategi agile yang paling mudah digunakan. Desainnya ringkas dan memudahkan Anda untuk melacak kemajuan setiap tim serta siapa yang bertanggung jawab. Fiturnya cocok untuk menerapkan strategi seperti Scrum atau Kanban.
Trello juga merupakan platform yang relatif mudah digunakan. Anda bisa mengakses kelompok kerja yang berbeda-beda, lengkap dengan kartu digital untuk melacak kemajuan setiap tugas. Fitur seperti Timeline, Dashboard, Map, dan Tabel memudahkan Anda untuk mengelola setiap tugas sambil mengawasi kemajuannya.
Agile and strategic management berperan penting dalam iklim era digital yang serba cepat dan banyak mengalami perubahan. Anda bisa menerapkannya dalam dunia kerja dengan mengikuti pelatihan profesional seperti Peopleshift. Dengan fokus pada soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja, program Peopleshift memudahkan pelaku usaha untuk menerapkan sistem agile dalam strategi manajemennya.