7 Productivity Tools untuk Menunjang Pekerjaan Anda

7 Productivity Tools untuk Menunjang Pekerjaan Anda

Productivity Tools untuk Mendukung Pekerjaan

Di era digital seperti saat ini, tuntutan pekerjaan juga semakin kompleks dan membutuhkan respon time yang cepat. Oleh karena itu, diperlukan productivity tools yang dapat membantu meringankan atau memudahkan pekerjaan Anda. Berikut ini ada beberapa productivity tools yang populer yang dapat menunjang pekerjaan Anda:

Google Calendar

Google Calendar merupakan salah satu productivity tools yang dapat membantu Anda mengorganisir beragam agenda pekerjaan. Selain itu Google Calendar juga dapat digunakan sebagai pengingat kegiatan, membagikan jadwal rapat atau acara.

Kemudahan lain yang ditawarkan Google Calendar yaitu Anda dapat mengintegrasikan layanan ini dengan Gmail, Google Drive, atau aplikasi layanan Google lainnya untuk menjadwalkan tugas atau acara. Selain itu, productivity tools ini juga menyediakan kalender yang dapat Anda akses di mana saja dan kapan saja melalui beserta catatannya, asalkan menggunakan email yang sama.

Zoom

Zoom merupakan productivity tools yang populer semenjak 2020 karena adanya pandemi Covid-19. Pandemi kala itu menyebabkan kebutuhan terhadap aplikasi Zoom ini sangat tinggi. Mulai dari pendidikan hingga perusahaan membutuhkan Zoom untuk melakukan rapat atau konferensi.

Zoom merupakan aplikasi video conference yang mudah digunakan. Selain itu, aplikasi ini sangat memudahkan share screen, rename, ganti background, dan tersedia fitur breakout room untuk Zoom Pro. Kemudahan inilah yang membuat Zoom masih menjadi aplikasi meeting andalan banyak pihak hingga saat ini.

Trello

Trello merupakan aplikasi yang memudahkan Anda mengorganisasikan tugas dengan tim,  serta menetapkan tenggat waktu pengerjaannya. Tugas bisa dilampirkan di card, dan orang yang ditugaskan jika sudah menyelesaikan tugasnya dapat menandai tugasnya sebagai “telah selesai”. Aplikasi ini juga dapat Anda gunakan secara pribadi untuk menyusun to do list.

Microsoft 365

Microsoft 365 merupakan salah satu productivity tools terbaik saat ini. Aplikasi ini sangat lengkap dibanding aplikasi office yang lain. Microsoft menyediakan Microsoft Word untuk mengolah dokumen, Microsoft Excell untuk mengolah data, Microsoft Power Point untuk menyajikan presentasi dengan menarik dan atraktif, serta Microsoft One Drive yang menyediakan penyimpanan data secara cloud. Selain itu, juga tersedia Microsoft Outlook yang memudahkan Anda untuk mengelola email, mengirim pesan melalui email, mengelola kalender, menyimpan kontak, serta melacak tugas.

Aplikasi ini tidak hanya memudahkan Anda untuk melakukan berbagai pekerjaan, namun juga memudahkan Anda untuk berkolaborasi dengan pihak lain menggunakan fitur penyimpanan awan yang aman. Hal lain yang menarik yaitu aplikasi yang disediakan oleh Microsoft sangat user friendly dengan beragam fitur yang sangat mudah digunakan dan dipelajari.

Slack

Slack merupakan aplikasi komunikasi yang bisa diakses melalui perangkat mobile maupun desktop. Selain sebagai media komunikasi, Slack juga menyediakan fitur Channel untuk pribadi maupun umum. Keunggulan Slack yaitu fitur komunikasi berkecepatan tinggi yang dapat digunakan bersama tim secara real-time.

Todoist

Aplikasi ini merupakan productivity tools yang dapat digunakan untuk mengorganisasi dan menyederhanakan daftar tugas yang harus dikerjakan. Anda dapat menyusun daftar pekerjaan berdasar prioritas beserta tenggat waktunya. Anda juga bisa membagikan daftar tersebut kepada orang lain dengan mudah.

1Password

Anda sering lupa atau kehilangan kata sandi? Sepertinya productivity tools yang satu ini dapat membantu menyelesaikan masalah Anda.  Aplikasi ini dapat membantu Anda mengorganisasi dan menyimpan kata kunci yang sering Anda gunakan secara aman dan terenkripsi.

Demikian daftar productivity tools yang populer dan dapat menunjang pekerjaan Anda. Semoga bermanfaat.

9 Jenis Goal Setting Techniques untuk Meraih Impian

9 Jenis Goal Setting Techniques untuk Meraih Impian

Apa itu Goal Setting Techniques?

Goal Setting Techniques merupakan teknik penetapan tujuan atau kerangka untuk mencapai impian. Teknik ini semacam peta jalan yang dapat menuntun Anda meraih keinginan atau kesuksesan yang Anda impikan.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang serba cepat saat ini, goal setting techniques sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan kehidupan yang bermakna. Ada beberapa jenis goal setting techniques yang bisa Anda coba:

1. HARD Goals

HARD merupakan akronim dari Heartfelt, Animated, Required, dan Difficult. Heartfelt atau sepenuh hati artinya jika Anda ingin mempelajari suatu keterampilan baru, bayangkan betapa bangganya memiliki kemampuan baru tersebut. Kemudian hubungan rasa bangga tersebut dengan tujuan yang ingin Anda capai dan gunakan emosi sebagai motivasi untuk belajar.

Animated artinya visualisasikan tujuan atau impian Anda agar Anda lebih termotivasi untuk meraihnya. Required yaitu lakukan hal-hal yang dapat memudahkanmu meraih impian. Difficult atau sulit artinya tetapkan tujuan yang menantang atau sulit untuk diraih sehingga ketika Anda meraihnya, Anda akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

2. WOOP Goals

WOOP goals merupakan goal setting techniques yang menekankan pada Wish, Outcome, Obstacle, dan Plan. Wish atau harapan artinya pastikan harapan atau keinginan Anda  menarik bagi Anda. Bayangkan tujuan Anda dan rasakan perasaan positif yang Anda dapatkan.

Outcome yaitu bayangkan hasil terbaik yang Anda dapatkan jika impian Anda tercapai. Bayangkan rasa luar biasa yang Anda rasakan jika Anda dapat meraihnya, visualisasikan sedetil mungkin. Obstacle yaitu pertimbangkan hambatan yang mungkin menghalangi langkah Anda dalam meraih kesuksesan. Plan yaitu susun rencana untuk mengatasi hambatan yang muncul.

3. SMART Goals

Goal setting techniques yang terdiri dari:

Spesific: Buat tujuan yang jelas dan spesifik

Measurable: Buat target yang dapat diukur dari tujuan yang Anda tetapkan.

Achievable: Buat tujuan yang kemungkinan besar dapat dicapai dengan kondisi Anda saat ini.

Realistic: Pastikan tujuan yang Anda tetapkan realistis atau masuk akal untuk dicapai

Time Bound: Buat rencana berbatas waktu untuk mencapai tujuan yang ingin Anda capai.

4. OKR Goals

OKR merupakan goal setting techniques yang menekankan pada Objective (Tujuan) dan Key Result (hasil utama). Tujuan yang ditetapkan biasanya memberikan pengaruh pada perusahaan. Sasaran OKR juga sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang besar. Lakukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut dan lakukan evaluasi.

5. Micro Goals

Micro goals merupakan teknik meraih tujuan yang menekankan pada pencapaian tujuan kecil untuk mencapai tujuan besar. Anda dapat menetapkan beberapa sasaran kecil untuk mencapai tujuan besar secara keseluruhan.

6. Backward Goals

Backward goals merupakan teknik mencapai tujuan dengan cara berjalan mundur. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai kemudian baru tentukan langkah-langkah untuk mencapainya.

7. Values-based Goals

Values-based goals merupakan cara mencapai tujuan berbasis nilai. Sasaran mungkin lebih mudah dicapai jika selaras dengan nilai-nilai yang penting bagi Anda.

8. One-Word Goals

Goal setting techniques ini menekankan pada kesederhanaan. Tentukan satu kata sederhana yang menggambarkan tujuan Anda dan gunakan itu sebagai motivasi. Hal ini memudahkan Anda untuk mengingat tujuan dengan jelas dan melakukan langkah-langkah untuk mencapainya.

9. Visual Goals

Bayangkan impian atau tujuan Anda, lalu carilah gambar yang dapat merepresentasikan tujuan Anda tersebut. Tempatkan gambar tersebut di lokasi yang sering Anda lihat misal di dasbor mobil, kaca berhias, desktop laptop, atau latar belakang ponsel Anda. Setiap kali Anda melihatnya, ingatkan diri Anda mengapa Anda harus mencapai tujuan tersebut.

Demikian beberapa goal setting techniques yang populer digunakan secara umum. Semoga bermanfaat.

Prototyping Models: Kelebihan dan Kekurangannya

Prototyping Models: Kelebihan dan Kekurangannya

Prototyping models adalah metode pengembangan sistem yang menggunakan model atau prototipe. Fungsinya untuk menguji dan mengevaluasi konsep, fungsi, dan bentuk produk sebelum diproduksi secara massal. Model ini dapat berupa model fisik atau digital, dan dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna dan pemangku kepentingan.

Prototyping models memiliki sejumlah manfaat. Selain membantu mengidentifikasi dan memperbaiki adanya masalah sejak dini, prototyping models juga bisa memastikan produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada akhirnya, ini dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan.

Selain memiliki keunggulan, prototyping models tentunya juga memiliki sejumlah kekurangan. Mari kita bahas selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Kelebihan Prototyping Models

Prototyping models telah lama digunakan untuk membantu proses pengembangan suatu produk. Ini karena berbagai manfaat yang ditawarkannya, seperti:

Identifikasi dan Perbaikan Masalah Sejak Dini

Prototipe memungkinkan pengembang untuk menemukan dan memperbaiki masalah desain, fungsionalitas, dan usability pada tahap awal pengembangan. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya di kemudian hari.

Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi Tim

Pembuatan prototipe mendorong kolaborasi antara tim desainer, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya. Diskusi dan umpan balik atas prototipe dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan semua pihak.

Memastikan Produk Sesuai Kebutuhan Pengguna

Prototipe dapat diuji dengan pengguna untuk mendapatkan umpan balik langsung tentang fungsionalitas, usability, dan desain produk. Hal ini memastikan produk yang dikembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pengguna.

Menghemat Waktu dan Biaya Pengembangan

Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sejak dini, prototyping models dapat membantu menghemat waktu dan biaya pengembangan. Hal ini karena perubahan yang dilakukan pada tahap awal umumnya lebih murah dan mudah daripada perubahan yang dilakukan pada tahap akhir.

Meningkatkan Kualitas Produk

Secara keseluruhan, prototyping models membantu meningkatkan kualitas produk dengan memastikan produk yang dikembangkan:

  • Bebas dari bug dan masalah fungsionalitas
  • Mudah digunakan dan dipahami pengguna
  • Menarik dan sesuai dengan selera pengguna

Kekurangan Prototyping Models

Terlepas dari berbagai kelebihan di atas, prototyping models juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan antara lain:

Keterbatasan Kesesuaian

Model prototipe mungkin tidak sepenuhnya mewakili fungsi atau kinerja sistem yang sebenarnya. Ini dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan oleh pengguna dan apa yang diberikan oleh prototipe.

Biaya Bisa Mahal

Pembuatan prototipe dapat menjadi mahal terutama jika prototipe tersebut memerlukan teknologi atau bahan khusus. Biaya produksi dan pengujian prototipe juga bisa menjadi faktor yang menguras anggaran.

Waktu yang Dibutuhkan Bisa Panjang

Proses pengembangan prototipe memerlukan waktu yang signifikan, terutama jika perlu dilakukan iterasi berulang. Hal ini bisa mengakibatkan penundaan dalam jadwal pengembangan produk.

Keamanan Informasi Tidak Terjamin

Prototipe sering kali tidak memiliki tingkat keamanan yang sama dengan produk akhir. Ini dapat menimbulkan risiko kebocoran informasi sensitif atau desain kepada pihak yang tidak berwenang.

Risiko Kesalahan Interpretasi

Pengguna atau pemangku kepentingan di perusahaan mungkin salah menginterpretasikan prototipe sebagai produk akhir, mengakibatkan harapan yang tidak realistis atau kekecewaan ketika produk sebenarnya diluncurkan.

Dalam menjalankan proses pengembangan produk, prototyping models menawarkan manfaat besar dalam mengidentifikasi masalah, meningkatkan komunikasi tim, dan memastikan produk sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Meski demikian, penting untuk memperhitungkan keterbatasan seperti ketidaksesuaian dengan produk akhir dan biaya produksi yang mungkin mahal. Dengan pemahaman yang baik tentang kelebihan dan kekurangan ini, tim dapat mengoptimalkan penggunaan prototyping models untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Mengenal Performance Metric Definisi, Manfaat Serta Contoh 4 Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence

Mengenal Performance Metric Definisi, Manfaat Serta Contoh

Bagaimana caranya kita bisa tahu jika sebuah organisasi atau perusahaan terus berkembang? Ternyata, hal tersebut tidak bisa disimpulkan hanya dari profit yang meningkat maupun jumlah karyawan yang bertambah.

Terdapat cara yang lebih akurat untuk mengetahui keadaaan sebuah bisnis, yaitu dengan menggunakan performance metrics. Apa sebenarnya manfaat dari metrik ini? Seperti apa contoh metrik yang bisa kita terapkan? Simak pembahasan singkatnya dalam artikel ini.

Apa itu Performance Metric?

Dilansir dari laman ASQ, performance metrics atau metrik kinerja adalah figur yang merepresentasikan data tentang operasional dan gambaran umum dari sebuah organisasi.

Terdapat berbagai metrik yang dipakai dalam perusahaan. Beberapa contohnya adalah metrik penjualan, nilai investasi, tingkat profit, kepuasan pelanggan, dan lainnya.

Secara umum, penyakit kinerja dapat dikatakan sebagai instrumen yang dipakai untuk melacak proses dalam bisnis. Perusahaan memanfaatkannya sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan.

Lantas, apa bedanya metrik kinerja dengan Key Performance Indicator? Menurut Glints, keduanya memang saling beririsan tetapi performance metric lebih umum karena mencakup bisnis secara keseluruhan.

Sementara itu, KPI meliputi beberapa aspek tertentu saja yang dirasa penting.

Manfaat Performance Metric

Performance metrics memang merupakan alat untuk mempermudah sebuah bisnis mencapai tujuannya. Namun apa saja sebenarnya manfaat yang bisa didapatkan?

Berikut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Pertama, metrik membantu kita untuk mengetahui sejauh mana sebuah proyek mencapai tujuannya. Misalnya, metrik produk akan memberi informasi mengenai bagaimana produk telah memenuhi target bisnis.

Selain itu, metrik juga berfungsi menyediakan sejumlah informasi yang terkait dengan proyek tertentu. Dalam metrik produk, figur metrik akan menampilkan data mengenai selera pasar, hambatan yang dihadapi, serta peluang yang tersedia.

Dilansir dari peopleshift.id, secara keseluruhan, metrik kinerja akan memberi data penting yang diperlukan perusahaan untuk meningkatkan laba. Dengan begitu, kita bisa melakukan tindakan yang terkait dengan perencanaan, evaluasi, dan adaptasi untuk mencapai tujuan bisnis.

Contoh Performance Metrics

Sekarang, kita akan mengulas empat contoh performance metric yang diterapkan dalam sebuah operasional perusahaan. Contoh metrik tersebut adalah:

1. Metrik operasional perusahaan

Metrik performa perusahaan memantau penjualan, pemasaran, serta profit. Dalam implementasinya, figur data meliputi tiga hal berikut, yakni:

  • Indikator Return of Investment atau ROI: data ini digunakan untuk mengetahui apakah investasi yang berjalan bisa mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.
  • Profitabilitas: metrik performa profit digunakan untuk mengetahui tingkat potensi profit lalu membandingkannya dengan target keuntungan yang telah ditentukan.
  • Produktivitas: metrik ini meninjau antara sumber daya dengan kerja yang berjalan.

2. Metrik kinerja penjualan

Figur ini berfungsi mengukur kinerja penjualan produk maupun jasa yang dilakukan oleh tim maupun perorangan. Data di dalamnya meliputi:

  • aktivitas
  • produktivitas penjualan
  • lead generation.

3. Metrik kinerja manajemen proyek

Sementara itu, metrik manajemen proyek bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan potensi profit suatu proyek. Beberapa komponen yang diukur dalam metrik ini di antaranya adalah produktivitas, kualitas, tingkat kepuasan, serta biaya.

4. Metrik kinerja karyawan

Metrik ini mengukur efektivitas kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Beberapa cakupannya antara lain kualitas, efisiensi, dan produktivitas.

 

Performance metrics berguna untuk mengukur efektivitas kinerja perusahaan dan seluruh bagian di dalamnya untuk mencapai target dan meningkatkan profit. Terapkan metode tersebut untuk memperoleh gambaran akurat mengenai kinerja yang telah berjalan dan memperkirakan tindakan perbaikan. Semoga bermanfaat.

Mengapa Executive Coaching Penting untuk Kemajuan Perusahaan?

Mengapa Executive Coaching Penting untuk Kemajuan Perusahaan?

Program coaching berkelanjutan tidak hanya penting bagi karyawan, tetapi juga mereka yang menduduki posisi kepemimpinan dalam perusahaan. Executive coaching merupakan program berkelanjutan yang membidik posisi vital tertentu dalam perusahaan. Inilah keuntungan melakukan executive coaching untuk perusahaan.

 

Apa Itu Executive Coaching

Executive coaching merupakan bagian dari program pengembangan yang berfokus pada orang-orang di posisi eksekutif atau level kepemimpinan yang cukup tinggi. Program ini membantu mereka meningkatkan kompetensi untuk menerapkan aspek kepemimpinan yang lebih baik.

Pelatihan eksekutif tidak hanya membidik mereka yang posisinya sudah tinggi. Perusahaan bisa memberi pelatihan serupa ke individu yang terlihat potensial untuk dijadikan pemimpin.

 

Metode Populer untuk Executive Coaching 

Ada beberapa metode populer yang digunakan untuk pelatihan eksekutif.

Metode GROW merupakan model coaching populer yang telah ada sejak 1980-an. GROW adalah singkatan dari empat orientasi utama pelatihan ini: Goal (tujuan), Reality (realita saat ini), Options (pilihan tindakan), dan Will (tindakan yang akan dilakukan).

Metode lainnya adalah FUEL, yaitu pelatihan open-ended yang menuntut adaptasi dan pembelajaran terus-menerus. Pilar utama metode FUEL adalah Frame the conversation (kesamaan visi dalam dialog), Understand the current state (memahami kondisi saat ini), Explore the final state (ketahui tujuan yang diinginkan), dan Lay out success plan (lakukan perencanaan untuk mencapai tujuan).

Apa perbedaan antara metode GROW dan FUEL? Struktur GROW cocok untuk melatih pemimpin dengan tujuan spesifik yang sudah direncanakan. Sebaliknya, FUEL adalah metode yang menuntut adaptasi terus-menerus tergantung situasi dan kondisi. Jadi, fokus FUEL adalah adaptasi perilaku dan pemikiran yang sifatnya lebih umum.

GROW dan FUEL sama-sama dibutuhkan walau tujuannya sedikit berbeda. Executive coaching yang baik harus memperhatikan kebutuhan utama peserta agar tujuan mereka tercapai.

 

Keuntungan Menerapkan Executive Coaching 

Mengapa executive coaching menguntungkan bagi perusahaan? Inilah beberapa alasannya:

  • Menggali Potensi Pemimpin

Figur pemimpin juga memiliki potensi yang mungkin belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan pelatihan, mereka bisa menggunakan potensi tersebut untuk lebih meningkatkan kesuksesan perusahaan. Penggalian potensi juga membantu peserta mengisi “celah” di dalam kepribadian mereka sebagai pemimpin

Contohnya adalah penggalian potensi terkait manajemen risiko untuk pemimpin inovatif, atau kreativitas untuk calon pemimpin yang bisa diandalkan pegawai tetapi cenderung saat taat pada aturan.

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri

Pemimpin harus menunjukkan kepercayaan diri karena kedudukannya sebagai panutan dan tokoh pemegang otoritas. Kepercayaan diri bisa dipupuk lewat peningkatan berbagai kualitas pribadi dalam diri. Hal ini terutama penting untuk pelatihan bagi individu yang potensial untuk menjadi pemimpin.

Dengan kepercayaan diri, seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan dan mengembangkan kultur kerja positif dalam perusahaan. Kepercayaan diri juga menjadikan pemimpin sebagai sosok yang bisa diandalkan saat kondisi sulit menerpa. Seluruh insan perusahaan pun bisa menjadi lebih percaya diri dalam mengatasi masalah.

  • Meningkatkan Performa Pribadi dan Tim

Pelatihan eksekutif merupakan cara untuk meningkatkan performa kerja pemimpin (atau calon pemimpin). Contohnya adalah peningkatan soft skills yang penting untuk menyelesaikan berbagai tugas secara efektif. Akan tetapi, fokus untuk pelatihan ini tidak hanya berpusat pada si pemimpin.

 

Inti dari executive coaching adalah peningkatan kinerja pemimpin sehingga bawahannya bisa bekerja dengan lebih efektif dan memiliki motivasi internal. Dengan meningkatkan performa dan karakter pribadi, pemimpin bisa ikut meningkatkan kinerja karyawan serta memberi contoh.

Pemangku kedudukan tertentu dalam perusahaan juga membutuhkan bimbingan dan pelatihan agar potensi mereka semakin meningkat. Hasilnya pun akan ikut menguntungkan perusahaan karena kinerja meningkat. Dapatkan program executive coaching seperti yang ditawarkan Peopleshift dan buktikan sendiri bagaimana hasilnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas: Lean Six Sigma untuk Kesuksesan Bisnis Jangka Panjang

Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas: Lean Six Sigma untuk Kesuksesan Bisnis Jangka Panjang

Di era globalisasi yang penuh dengan persaingan, perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan jangka panjang perlu terus meningkatkan efisiensi dan kualitas produk dan layanan mereka. Lean Six Sigma, metodologi yang menggabungkan prinsip-prinsip Lean dan Six Sigma, menawarkan solusi yang efektif untuk mencapai tujuan ini.

 

Memahami Lean Six Sigma

Lean Six Sigma adalah sebuah pendekatan metodologis yang lahir dari industri manufaktur Jepang. Terbentuk dari penggabungan prinsip-prinsip Lean dan Six Sigma, metodologi ini bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi dan kualitas dalam berbagai aspek bisnis.

Prinsip utama metode ini adalah fokus pada eliminasi pemborosan (waste) dan peningkatan nilai bagi pelanggan. Pemborosan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti waktu, tenaga kerja, material, atau proses yang tidak memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Dengan menghilangkan pemborosan ini, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Alat dan Teknik

Metodologi ini dilengkapi dengan berbagai alat dan teknik yang membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya, seperti DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).

1. Define 

Tahap Define dalam siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) merupakan langkah awal dalam menerapkan Lean Six Sigma. Pada tahap ini, teknik seperti Voice of the Customer (VOC) dan Value Stream Mapping digunakan untuk mengidentifikasi ruang lingkup masalah, harapan pelanggan, dan perspektif stakeholder.

2. Measure

Pada tahap Measure, berbagai alat statistik, grafik, dan diagram digunakan untuk memberikan representasi visual tentang kinerja dalam data yang dapat diukur. Contohnya adalah Pareto Chart untuk menganalisis frekuensi kemunculan penyebab tertentu dari suatu masalah, dan Process Capability untuk mengevaluasi kemampuan proses yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

4. Analyze

Tahap Analyze fokus pada identifikasi dan analisis penyebab akar masalah. Teknik seperti 5 Whys, FMEA, dan Regression Analysis digunakan untuk menemukan penyebab utama masalah dan mengembangkan strategi perbaikan yang efektif.

5. Improve

Pada tahap Improve, metode seperti Kanban dan Plan-Do-Check-Act (PDCA) digunakan untuk mengimplementasikan dan memverifikasi solusi yang diusulkan. Ini melibatkan pengelolaan alur kerja, kolaborasi, dan pengujian solusi secara bertahap untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan.

6. Control

Tahap Control bertujuan untuk memastikan bahwa perbaikan yang telah dilakukan tetap terkendali dan termonitor. Teknik seperti 5S, Poka-Yoke, dan Statistical Process Control (SPC) digunakan untuk menetapkan kontrol atas perbaikan dan memastikan kinerja proses tetap terjaga dalam jangka panjang.

Dengan menggunakan berbagai alat dan teknik yang tersedia dalam metode ini, perusahaan dapat mencapai peningkatan yang signifikan dalam efisiensi operasional dan kualitas produk atau layanan yang mereka tawarkan kepada pelanggan.

Penerapan Lean Six Sigma dalam Industri

Penerapan dari metode ini telah terbukti berhasil di berbagai industri, memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa industri yang telah menerapkan metode ini dengan sukses:

  1. Manufaktur: Mengurangi waktu siklus produksi, meningkatkan kualitas produk, dan menurunkan biaya produksi.
  2. Layanan Kesehatan: Meningkatkan efisiensi perawatan pasien, mengurangi kesalahan medis, dan meningkatkan kepuasan pasien dengan mengoptimalkan proses pelayanan.
  3. Pemerintahan: Mempercepat waktu pemrosesan aplikasi, meningkatkan transparansi, dan mengurangi pengeluaran dengan menghilangkan pemborosan dalam proses administratif.
  4. Industri Jasa: Meningkatkan kualitas layanan, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyesuaikan proses pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Manfaat dari Teknik Lean Six Sigma

Manfaat dari penerapan metode ini sangatlah beragam, antara lain:

  1. Peningkatan efisiensi dengan mengurangi pemborosan (waste) dalam proses operasional dan meningkatkan produktivitas.
  2. Peningkatan kualitas dengan mengidentifikasi dan mengurangi cacat dalam produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
  3. Pengurangan biaya dengan menghemat uang melalui pengurangan pemborosan dan peningkatan efisiensi operasional.
  4. Peningkatan moral karyawan dengan meningkatkan keterlibatan dan kepuasan karyawan melalui peningkatan kondisi kerja dan pengakuan atas kontribusi mereka.
  5. Keunggulan kompetitif dengan memberikan perusahaan keunggulan atas pesaing melalui peningkatan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan.

 

Tantangan

Meskipun penerapan metode ini memiliki banyak manfaat, terdapat juga beberapa tantangan yang perlu dihadapi:

  1. Perubahan budaya membutuhkan komitmen dari semua tingkatan organisasi untuk mengubah cara kerja dan berpikir.
  2. Pelatihan dan pengembangan karyawan diperlukan agar karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan alat dan teknik metode ini.
  3. Dukungan kepemimpinan yang kuat diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasi.
  4. Pengukuran dan pelacakan kemajuan memerlukan sistem yang efektif untuk mengukur dan melacak kemajuan dalam penerapannya.

Solusi Tantangan Lean Six Sigma

Untuk menghadapi tantangan tersebut, berikut adalah beberapa tips implementasi yang sukses:

  1. Memulai dengan proyek percontohan untuk membangun momentum dan mendemonstrasikan manfaat penerapannya.
  2. Libatkan karyawan di semua tingkatan dengan menciptakan budaya partisipasi dan kepemilikan dalam proses perubahan.
  3. Berikan pelatihan yang memadai kepada karyawan untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan dalam menerapkan alat dan teknik ini.
  4. Pantau kemajuan secara terus-menerus dan lakukan penyesuaian sesuai kebutuhan untuk memastikan keberhasilan implementasi teknik ini.

 

Lean Six Sigma adalah metodologi yang kuat yang dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan operasional dan meningkatkan kesuksesan jangka panjang. Dengan komitmen kepemimpinan, pelatihan karyawan, dan implementasi yang berkelanjutan, metode ini dapat mengubah budaya organisasi, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan nilai bagi pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Mengenal Performance Metric Definisi, Manfaat Serta Contoh 4 Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence

4 Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence

Ada alasan mengapa orang-orang yang memiliki kecerdasan emosi (emotional intelligence/EQ) cenderung bisa lebih sukses di tempat kerja. Hal tersebut bisa dikarenakan kebanyakan dari individu pekerja tersebut memiliki kemampuan untuk me-manage stress dengan lebih baik. Selain itu, orang-orang yang cerdas secara emosional cenderung mampu mendorong dinamika teamwork yang lebih baik.

Kemampuan menguasai emosi sangatlah penting di lingkungan yang profesional. Individu dengan kecerdasan emosi yang baik tinggi memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjadi leader yang kompeten. Mengingat, kemampuan pengambilan keputusan berdasarkan logika, dan menjauhkan emosi agar tidak ikut campur di dalamnya. 

Dampaknya, mereka mampu menguatkan visi dan tujuan strategis bagi perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Apa Itu Emotional Intelligence?

Untuk memahami apa itu kecerdasan emosi, berikut pengertian emotional intelligence menurut beberapa ahli:

  • John Mayer dan Peter Salovey (1990): Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengekspresikan dan menginterpretasikan emosi, baik diri sendiri maupun orang lain.
  • Daniel Goleman (2000): Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan orang lain, termasuk kemampuan memotivasi diri dan mengelola emosi dalam hubungannya dengan orang lain
  • Uno (2006): Kecerdasan emosi adalah kemampuan non kognitif yang membuat seseorang mampu memahami dan mengendalikan perasaan, dalam rangka membantu perkembangan emosi dan intelektualnya.

Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa emotional intelligence adalah kemampuan individu untuk mengidentifikasi, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan tepat, serta mampu membangun relasi yang baik dengan orang lain melalui pemahaman emosi mereka.

Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja dengan Emotional Intelligence?

Sebelum mengetahui bagaimana Anda bisa meningkatkan kinerja dengan emotional intelligence, ada aspek-aspek yang menjadi kunci utama, yaitu:

  • Self-awareness — mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali dan mengartikan emosi diri sendiri serta emosi orang di sekitarnya
  • Self-regulation — kemampuan untuk mengatur diri dan perilaku, termasuk menyesuaikan diri untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan
  • Empati — kemampuan memahami dan menempatkan posisi seperti apa yang dirasakan orang lain
  • Motivasi — orang yang memiliki kecerdasan emosi biasanya memiliki motivasi diri yang tinggi dan bekerja keras untuk mencapai tujuan personal maupun profesional
  • Skill sosial — kemampuan untuk bersosialisasi, baik itu komunikasi, public speaking, dan sebagainya.

Dengan kemampuan tersebut, Anda bisa memanfaatkan emotional intelligence untuk meningkatkan performa kinerja. Apa saja yang bisa dilakukan?

1. Menerima konflik

Konflik di tempat kerja pasti terjadi dan tak terelakkan. Alih-alih menghindar, Anda bisa berusaha mencari solusinya bersama rekan kerja. Cara ini bisa menumbuhkan conflict resolution skill yang lebih sehat.

2. Meminta feedback

Anda bisa meningkatkan performa sekaligus self-awareness dengan meminta feedback atas kinerja kepada atasan atau rekan kerja. Anda bisa belajar mengantisipasi untuk mengendalikan emosi atas masukan-masukan yang diterima.

3. Tidak suka men-judge

Cara selanjutnya untuk menggunakan emotional intelligence di tempat kerja adalah tidak men-judge orang lain saat mereka mengekspresikan emosinya. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk meluapkan apa yang dirasakan. Menahan judging dan menunjukkan empati lebih bisa membuat Anda belajar untuk bereaksi secara proporsional dan profesional.

4. Lakukan active listening

Praktikkan emotional intelligence Anda dengan melakukan active listening untuk meningkatkan kinerja secara profesional. Dalam hal ini, lebih penting untuk mendengarkan dalam rangka berusaha memahami rekan kerja daripada langsung merespons emosi yang mereka utarakan.

Memiliki emotional intelligence yang baik juga bisa membantu Anda membangun budaya kerjasama dan teamwork yang solid. Hal ini berhubungan dengan kemampuan untuk mengerti emosi orang-orang yang ada di sekitar, membangun empati, dan self-awareness.

7 Fitur Populer dalam Platform Learning Management System

7 Fitur Populer dalam Platform Learning Management System

Fitur Learning Management System

Saat ini, ada banyak platform learning management system (LMS) yang bisa digunakan untuk pembelajaran dan pelatihan online. Karena setiap platform memiliki fitur yang berbeda, penting untuk mengetahui fitur-fitur populer yang terdapat di LMS agar dapat memilih platform yang tepat sesuai kebutuhan.

1. Desain UI yang Intuitif

Seperti aplikasi pada umumnya, LMS juga perlu didesain dengan user interface yang simpel dan intuitif. Artinya, LMS harus memungkinkan pengguna untuk bisa menggunakan platform dengan mudah tanpa perlu mengeluarkan banyak effort.

Beberapa hal yang bisa membuat user interface LMS menjadi simpel dan intuitif adalah tata letak yang jelas, menu yang mudah dinavigasi, dan teks yang mudah dibaca. Selain itu, menu penting seperti pengaturan akun dan penggantian foto profil juga harus mudah dijangkau oleh pengguna.

2. Manajemen Kursus yang Mudah

Salah satu fungsi utama LMS adalah untuk membuat dan mengelola kursus dengan mudah. Oleh karena itu, platform learning management system yang berkualitas seharusnya dilengkapi dengan manajemen kursus yang rapi dan efisien.

Hal ini penting untuk memastikan tugas-tugas dasar seperti pembuatan kursus, penyusunan jadwal, penambahan materi, dan pengelolaan peserta dapat dilakukan dengan mudah dan lancar.

3. Pemantauan dan Pelaporan

Platform LMS biasanya telah dilengkapi dengan fitur pemantauan dan pelaporan. Melalui fitur ini, LMS dapat melacak dan mengumpulkan data-data seperti durasi waktu belajar, kehadiran peserta, penyelesaian tugas, hasil tes, dan lain-lain.

Data ini kemudian dianalisis untuk menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi pendidik atau pengelola kursus. Dengan menggunakan laporan tersebut, pendidik dapat mengidentifikasi tren yang muncul dan mencari peluang perbaikan.

4. Otomatisasi

Mengelola banyak kelas dengan banyak siswa bisa menjadi tugas yang merepotkan. Dalam pembelajaran konvensional, sebagian besar waktu sering kali terbuang untuk mengurus tugas administrasi yang berulang. Namun, dengan LMS, tugas-tugas ini dapat disederhanakan dan diotomatisasi sehingga lebih hemat waktu dan tenaga.

Beberapa hal yang dapat diotomatisasi dalam LMS, adalah pendaftaran, pencatatan kehadiran, penilaian, pemberitahuan, pengingat tenggat waktu, dan pembuatan laporan. Selain itu, beberapa LMS juga mendukung integrasi dengan aplikasi lain sehingga memudahkan pertukaran data antar-platform.

5. Penilaian

Fitur populer lainnya yang bisa ditemukan di platform LMS adalah penilaian. Dalam fitur ini, pendidik bisa memanfaatkan berbagai instrumen penilaian yang tersedia, seperti soal pilihan ganda, jawaban benar/salah, kuis, dan lainnya.

Kelebihan dari platform LMS adalah adanya fitur penilaian otomatis yang dapat memberikan skor sesuai kriteria yang ditentukan. Dengan demikian, peserta dapat melihat hasil tes secara instan. Apabila nilai yang diperoleh ternyata belum memenuhi standar, mereka pun bisa melakukan tes ulang dengan segera.

6. Gamifikasi

Untuk meningkatkan motivasi dan antusiasme peserta, banyak platform LMS modern telah menyematkan fitur gamifikasi, seperti level, lencana, dan papan peringkat. Fitur-fitur tersebut biasanya sering ditemukan di aplikasi permainan.

7. Blended Learning

Meskipun learning management system menawarkan fleksibilitas yang praktis, pembelajaran tatap muka memiliki keunggulannya tersendiri. Oleh karena itu, menggabungkan keduanya dalam pembelajaran campuran (blended learning) bisa menjadi pilihan yang sempurna.

Pembelajaran tatap muka tidak hanya terbatas pada pertemuan di ruang fisik, tetapi juga dapat dilakukan secara online melalui webinar. Untuk memudahkan hal ini, pendidik bisa memilih platform LMS mendukung integrasi dengan alat webinar seperti Zoom, Google Meet, dan lainnya.

Demikianlah tujuh fitur populer yang terdapat dalam platform Learning management system. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua platform LMS memiliki fitur yang sama. Sebelum memilih platform LMS, pastikan untuk memeriksa fitur-fitur yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan.

Inilah 7 E-learning Trends Terkini yang Wajib Kamu Tahu

Inilah 7 E-learning Trends Terkini yang Wajib Kamu Tahu

Inovasi E-learning Trends

E-learning telah menjadi pilihan populer untuk belajar di era teknologi seperti sekarang. Baik di kalangan akademik maupun bisnis, e-learning digunakan secara luas untuk memberikan pembelajaran dan pelatihan yang fleksibel.

Seiring berjalannya waktu, e-learning terus berkembang dan berinovasi untuk meningkatkan kemudahan, efisiensi, dan kualitasnya. Berikut adalah tujuh e-learning trends yang sedang populer saat ini.

1. Mobile Learning

Meskipun PC atau laptop dapat menjadi alat yang berguna untuk e-learning, tetapi perangkat mobile menawarkan mobilitas dan fleksibilitas yang lebih baik. Maka dari itu, kini dioptimalkan untuk perangkat mobile seperti smartphone atau tablet.

Perangkat mobile biasanya selalu tersedia di sekitar peserta dan mudah diakses serta dihidupkan. Dengan demikian, peserta dapat belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan jadwal yang mereka tentukan atau saat memiliki waktu luang.

2. Gamifikasi

Bermain game umumnya lebih menyenangkan daripada kegiatan belajar. Namun, dengan memadukan keduanya, proses pembelajaran pun tidak lagi terasa membosankan. Dengan gamifikasi, elemen-elemen game seperti papan peringkat, lencana, dan reward dapat diintegrasikan ke dalam platform e-learning.

Gamifikasi tidak hanya menambahkan aspek interaktif dalam pembelajaran, tetapi juga mendorong partisipasi siswa. Lebih jauh lagi, gamifikasi memungkinkan simulasi skenario kehidupan nyata secara virtual, sehingga peserta didik dapat lebih memahami konsep dan aplikasinya dalam situasi praktis.

3. VR dan AR

Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif. Sebagai contoh, VR dapat memfasilitasi peserta didik untuk bereksperimen sains atau mengunjungi situs bersejarah secara virtual, tanpa perlu meninggalkan ruang kelas atau rumah.

Di sisi lain, teknologi AR dapat menyertakan elemen virtual yang menarik ke dalam materi pembelajaran fisik. Misalnya, dengan memindai suatu objek, peserta didik dapat melihat penjelasan terkait nama dan fungsi setiap bagian dari objek tersebut.

4. Pembelajaran Berbasis Video

Meskipun ada platform yang menawarkan pembelajaran berbasis teks, tetapi e-learning berbasis video lebih umum ditemukan. Video cenderung lebih disukai daripada membaca teks panjang karena lebih menarik secara visual dan dapat memudahkan pemahaman materi.

5. Microlearning

Terutama bagi para karyawan, waktu yang sebagian besar dihabiskan untuk bekerja sering kali membuat kesempatan untuk belajar menjadi terbatas. Karena alasan ini, pembelajaran dengan materi yang mendalam dan komprehensif mungkin kurang cocok untuk mereka.

Saat ini, salah satu trennya yang sedang berkembang adalah microlearning. Dengan pembelajaran mikro, materi disajikan dalam potongan-potongan kecil yang mudah dipahami. Alhasil, kesibukan tidak lagi menjadi kendala karena karyawan dapat mempelajari potongan materi hanya dalam hitungan menit.

6. Social Learning

Dalam pembelajaran tatap muka, setiap peserta didik dapat saling berinteraksi dan berbagi informasi dengan mudah. Hal yang sama perlu diwujudkan dalam e-learning, dengan menyediakan fitur-fitur seperti forum diskusi atau obrolan. Dengan fasilitas ini, peserta dapat belajar secara sosial dengan saling bertanya dan berbagi.

7. Pemanfaatan AI

Saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah merambah ke berbagai sektor, termasuk e-learning. Dengan bantuan teknologi ini, pengalaman belajar dalam e-learning dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan peserta secara individual.

Selain itu, tugas-tugas administratif seperti manajemen dan penilaian kursus juga dapat diotomatisasi menggunakan AI. Dengan demikian, guru atau instruktur bisa lebih fokus pada hal lain yang lebih penting.

Demikianlah tujuh e-learning trends yang sedang populer saat ini. Dengan menyesuaikan diri terhadap tren yang ada, pembelajaran e-learning bisa lebih menarik dan relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Lean Management, Kunci Efisiensi Kerja dalam Organisasi

Lean Management, Kunci Efisiensi Kerja dalam Organisasi

Birokrasi rumit kini tidak lagi populer dalam berbagai perusahaan. Konsep lean management telah menjadi standar kesuksesan bagi pelaku usaha yang ingin sukses di tengah kompetisi. Fokus pada efisiensi tanpa mengorbankan kualitas menjadi kunci untuk meraih sukses sekaligus kepuasan pelanggan.

Manfaat Lean Management 

Lean management mengacu pada pengelolaan berbagai aspek usaha yang mementingkan efisiensi, kualitas, dan strategi yang lebih tepat sasaran. Konsep manajemen ini mengikis berbagai hal yang tidak dibutuhkan, baik dari segi biaya, sumber daya, maupun gaya komunikasi.

Ada beberapa aspek dalam perusahaan yang dapat diuntungkan dari lean management. Inilah beberapa contoh manfaatnya:

  • Produksi Cepat Tanpa Mengorbankan Kualitas

Lean management membantu perusahaan mempercepat proses produksi sehingga jumlahnya bisa ditingkatkan. Akan tetapi, konsep manajemen ini juga menjaga agar kualitas produk tidak menurun karena adanya fokus terhadap quality control.

  • Komunikasi lebih Ringkas dan Efisien

Penerapan lean management biasanya terlihat jelas dari gaya komunikasi. Karyawan, manajer, dan pemimpin bisa berkomunikasi secara langsung atau melalui birokrasi yang lebih ringkas. Pesan pun tersampaikan secara lebih efektif dan cepat.

  • Peningkatan Mutu Layanan Pelanggan

Memangkas hal-hal yang tidak perlu bisa meningkatkan kecepatan layanan. Pelanggan pun lebih puas karena mereka tidak perlu melalui birokrasi, antrean, atau halangan lain yang terjadi akibat kurangnya efisiensi.

  • Pengelolaan Finansial yang Lebih Baik

Efisiensi dalam konsep lean management juga berlaku dari segi keuangan. Pelaku usaha memfokuskan pengeluaran pada hal-hal penting. Pengelolaan uang pun menjadi lebih efisien.

Prinsip Penting dalam Penerapan Lean Management 

Bagaimana cara terbaik menerapkannya? Apapun strategi yang dibuat, pastikan mengikuti lima prinsip berikut:

  • Identifikasi Nilai Utama

Nilai bisnis yang utama menjadi patokan untuk setiap langkah dalam penerapan lean management. Nilai bisnis berfungsi memberikan arah dalam pengambilan keputusan. Anda pun lebih mudah menyingkirkan setiap hal yang tidak berkaitan dengan nilai utama bisnis tersebut.

  • Ciptakan Pemetaan Nilai

Pemetaan nilai merujuk pada langkah-langkah yang memberi nilai tambah pada proses bisnis. Setiap hal yang tidak memberi nilai tambah atau memboroskan aset bisnis bisa Anda singkirkan dengan menggunakan pemetaan ini sebagai patokan.

  • Sistem Kerja yang Berkelanjutan

Setelah menciptakan sistem pemetaan, Anda bisa mulai menciptakan sistem kerja yang arusnya lebih lancar dan tidak terhambat birokrasi. Sistem kerja yang berkelanjutan seperti ini meningkatkan efisiensi yang menyebar ke semua lini, termasuk layanan pelanggan.

  • Penekanan pada Kolaborasi dan Komunikasi

Kolaborasi dan komunikasi menjadi prinsip utama lean management, bukan birokrasi atau hierarki. Pelaku usaha harus menciptakan sistem komunikasi yang sifatnya langsung dan terbuka sehingga setiap saran, informasi, diskusi, hingga peringatan bisa tersampaikan dengan segera.

  • Evaluasi secara Terus-menerus

Setelah menentukan sistem manajemen yang memuaskan, selalu ada tantangan atau kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dengan strategi baru. Perusahaan harus melakukan evaluasi pada semua tahap secara terus-menerus untuk mendeteksi hambatan dan risiko yang akan mengganggu arus kerja.

Tantangan dalam Penerapan Lean Management 

Walau memiliki banyak manfaat, penerapannya tidak mudah karena banyak tantangannya. Contoh paling jelas adalah adanya keengganan untuk beradaptasi terhadap perubahan, terutama jika hal ini datang dari pimpinan atau jajaran eksekutif.

Hambatan lainnya adalah tantangan dalam penerapan sistem manajemen itu sendiri. Perusahaan mungkin akan membutuhkan banyak modal, pelatihan, dan persiapan rumit lainnya demi beradaptasi dengan sistem manajemen ini.

Akademi pelatihan profesional seperti Peopleshift membantu mengatasi masalah ini. Lewat program intensif khusus untuk perusahaan, penerapan lean management pun bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efektif. Pastikan mendaftar agar perusahaan bisa meningkatkan kinerja lewat program profesional dari Peopleshift.